Gubernur Jatim Apresiasi Kampung Tangguh Gagasan UB
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi adanya kampung tangguh Narubuk di Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
Khofifah menyebut, kampung tangguh Narubuk layak menjadi percontohan bagi kampung lain di Jawa Timur dalam menghadapi pandemi.
"Dalam kondisi pandemi saat ini, memang seharusnya ada kerjasama antara masyarakat, pemerintah, pengusaha, dan perguruan tinggi. Contohnya kampung ini," ujarnya.
Lanjut Khofifah, semua masyarakat berperan, termasuk para guru besar dari UB turut berpartisipasi sebagai konseptor.
"Kalau sudah dipandu para guru besar, bahkan guru besar sudah mau turun gunung, masyarakat sudah bersama, ini pintu yang bagus untuk bisa menghentikan covid-19," katanya.
Ketua Tim Advokasi Kebijakan Publik untuk Penanganan Penyebaran Covid-19 UB, Unti Ludigdo mengatakan, konsep kampung tangguh merupakan skema ketahanan pangan untuk persiapan pemberlakuan PSBB Malang Raya.
Melalui kampung tangguh ketersediaan pangan di Malang Raya bisa tercukupi hingga tiga bulan ke depan. Sehingga tidak ada kekhawatiran akan kekurangan pangan jika nanti PSBB berlaku.
“Secara makro perhitungan teman-teman itu tercukupi selama sekitar 3 bulan ke depan. Sehingga kalau eskalasi pandemi itu meningkat, pola mitigasi ini sudah disiapkan dalam konteks kampung tangguh ini," katanya.
Sementara itu, Ketua RW 02 Kelurahan Sukun, Kota Malang, Srinayu Setyaningsih mengatakan, kebutuhan pokok yang saat ini berada di lumbung pangan kampung narubuk diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai tiga bulan ke depan.
"Bahan pokok kami display di lumbung pangan. Siapa saja yang nyumbang dan kepada siapa saja kami salurkan, semuanya kami catat dan display sebagai bentuk transparansi," katanya, Kamis 14 Mei 2020.
Srinayu mengatakan sampai saat ini masyarakat yang terdata mendapatkan saluran bahan pokok sudah ada ratusan orang yang datanya didapatkan dari kelurahan.
Kampung tangguh merupakan gagasan dari sejumlah pihak seperti TNI-Polri dan juga dari Universitas Brawijaya (UB).
Kampung ini merupakan konsep swadaya masyarakat dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. Swadaya tersebut dilakukan mulai dari pemenuhan kebutuhan logistik selama masa darurat corona sampai dengan pemulasaraan jenazah Covid-19 oleh warga sendiri.
Salah satu konsep yang menonjol dalam kampung tangguh yakni pemenuhan kebutuhan bahan pokok warga yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat di kelurahan itu melalui pembentukan lumbung pangan yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran sembako.