Gubernur Aceh yang Ditangkap KPK Jago Terbangkan Pesawat
"Semua hal dapat dilakukan selama ada kemauan."
Gubernur Aceh Irawandi Yusuf (57) terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa 3 Juli 2018.
Dia menjadi tersangka kasus KPK atas dugaan penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara terkait dengan pengalokasian dan penyaluran Dana Otonomi Daerah Khusus Aceh tahun anggaran 2018.
Terlepas dari kasus hukumnya, Irawandi mungkin satu-satunya gubernur yang jago menerbangkan pesawat. Ia belajar menjadi pilot di Bandung Pilot Academy pada umur 53 tahun.
Irwandi belajar pilot di usia tua untuk menunjukkan kepada generasi muda bahwa semua hal dapat dilakukan selama ada kemauan.
Dalam status Facebook pribadinya, Irwandi pernah mengungkapkan alasan dirinya memilih hobi di dunia dirgantara.
Pria kelahiran 2 Agustus 1960 ini masuk sekolah pilot setelah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur Aceh pada 2014 silam. Jauh sebelum itu, sebenarnya ayah lima orang anak ini sudah punya kemampuan menerbangkan burung besi.
“Memang sudah dari sono-nya saya suka, bakat namanya. Saya waktu masih sangat kecil sering berpikir mengapa mobil bisa jalan tanpa ditarik dan mengapa pesawat bisa terbang. Saya sangat kagum pada sopir yang menyebabkan mobil dapat berjalan tanpa dihela. Begitu juga, saya menganggap pilot itu manusia Class One,” ungkap Irwandi dalam postingannya di Facebook 2015 silam.
Irwandi juga mengungkap bahwa dia berhasil mendapatkan pesawat Shark Aero dengan harga yang relatif murah. Menurutnya, harga resmi pesawat tersebut mencapai Rp 1,8 miliar.
Namun, karena pabrikan pesawat itu mendapuk Irwandi sebagai agennya untuk Asia Tenggara, dia mendapat diskon besar-besaran. “Saya beli dengan harga modal senilai Rp 700 juta,” kata Irwandi.
Nilai ini, kata Irwandi, tentu bisa didapat dengan akumulasi tiga unit Toyota Harrier miliknya. Namun, dia masih harus menanggung biaya pengiriman dan pajak pesawat tersebut. Jadi totalnya Rp 1 miliar.
“Lebih mahal Simpati Star (nama bus yang beroperasi di Aceh),” imbuh suami Darwati A. Gani ini.
Irwandi mengatakan, pesawat miliknya itu merupakan satu-satunya di Asia. Dia juga merupakan satu-satunya pilot yang bisa menunggangi pesawat itu.
“Di Asia cuma saya, yang orang Indonesia dan orang Aceh. Orang Aceh harusnya bangga,” canda Irwandi.
Pada posting tersebut, Irwandi juga mengungkapkan dirinya akan menggunakan pesawat saat menjabat sebagai gubernur Aceh periode 2017-2022. Pasalnya, berkunjung ke daerah lewat jalur udara lebih menghemat waktu dibandingkan jalan darat.
“Pesawat Shark ini memiliki daya tahan terbang sampai 9 jam, akan cocok sekali untuk pengawasan hutan, patroli udara terhadap pencurian ikan, dan pemantauan bencana alam,” tulis Irwandi mengakhiri posting Facebook miliknya.