Guardiola Ratapi Kegagalan Sterling Cetak Gol
Kegagalan Manchester City menembus semifinal membuat Josep Guardiola kecewa. Namun ia lebih meratapi kegagalan Raheem Sterling mencetak gol ke gawang Lyon ketika timnya masih tertinggal 1-2.
Hal ini bisa dipahami, karena Sterling hanya berhadapan dengan gawang yang sudah melompong. Bagi Guardiola, peluang itu seharusnya menjadi gol karena relatif tidak ada gangguan. Ia meyakini, jalannya pertandingan akan berbeda bila skor sama 2-2.
Menyamakan kedudukan baginya sangat penting untuk memaksakan perpanjangan waktu. Namun lahirnya gol ketiga Lyon di pertandingan ini membuat perlawanan City usai. Pasalnya, dengan hanya tersisa tiga menit waktu normal, hanya keajaiban yang bisa membuat City mencetak dua gol.
“Dalam situasi ini, Anda harus menyamakan kedudukan untuk membawanya ke perpanjangan waktu, tetapi kemudian kami kebobolan yang ketiga dan itu sudah berakhir. Kami menciptakan lebih banyak peluang dan lebih banyak tembakan,” sesal pelatih asal Catalan ini.
Menurutnya, dalam pertandingan single match seperti itu, tak seharusnya timnya tak tampil sempurna. Bukan hanya saat bertahan, tapi juga menyerang.
Memang, kesalahan sekecil apa pun bisa berakibat fatal. Hal itulah yang terjadi pada City. Tak hanya lini belakang mereka yang kecolongan tiga gol melalui serangan balik, tapi juga banyak membuang peluang.
Tak hanya Sterling, Gabriel Jesus, Kevin de Bruyne, Phil Foden juga melewatkan kesempatan mencetak gol ke gawang Lyon. City memang mendominasi jalannya pertandingan. Mereka juga melepaskan lebih banyak tembakan ke arah gawang.
Lyon sendiri lebih banyak bertahan dan menunggu momen tepat untuk melakukan serangan balik. Tapi taktik Lyon lebih efektif ketimbang City. Hasilnya bisa dilihat, tiga gol yang mereka sarangkan adalah buah dari skema yang mereka terapkan.