Gropyokan, Satu Ekor Tikus di Blora dihargai Rp 1.000
Gropyokan tikus serentak dilakukan di Kabupaten Blora Jawa Tengah. Khususnya, kawasan yang menjadi lumbung padi. Dan menjadi sasaran hama tikus.
Gropyokan tikus ini sebagai tindak lanjut masukan Kapolres Blora AKBP Fahrurrozi, untuk meminimalisir dan mengurangi penggunaan listrik. Satu potongan ekor tikus yang diperoleh dihargai Rp 1.000.
Di Kecamatan Kedungtuban, petani menggunakan alat sederhana dalam memburu tikus. Seperti kayu, bak air, cangkul, karung dan gunting untuk memotong ekor tikus. Sebagian lain menggunakan pengasapan.
Serentak 17 desa di Kecamatan Kedungtuban gabungan kelompok tani melaksanakan gropyokan tikus. Dimulai pagi hingga sing hari.
Hasil tangkapan mereka diserahkan kepada Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kedungtuban. Saat itu penyerahan dilakukan di Lapangan Desa Sidorejo sebelum dilaksanakannya upacara penurunan Bendera Merah Putih.
"Gropyokan ini sebenarnya sangat efektif untuk menanggulangi hama tikus. Apabila dilakukan dengan kompak," kata Koordinator BPP Kedungtuban, Sunarto kepada Ngopibareng.id .
Untuk mengurangi penggunaan listrik. Sebagai langkah jangka panjangnya bisa menggunakan rumah burung hantu (Rubuha). "Kami selalu menyampaikan kepada petani dalam setiap kesempatan," kata dia.
Sementara, di Desa Gondel kelompok tani dibantu perangkat desa melakukan gropyokan tikus di lahan seluas 370 hektare. Menggunakan alat-alat sederhana, dimulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 14.00 WIB.
"Kita mencari lobang di tepi petak sawah. Lalu dimasuki air. Tikus keluar langsung dipukul," kata Perangkat Desa Gondel, Andi Kurniawan.
Menurutnya, gropyokan tikus ini sangat efektif untuk mengurangi serangan hama tikus yang sempat merusak tanaman. Rencananya, gropyokan tikus ini akan dilanjutkan.
"Dari hasil gropyokan tadi, berhasil mengumpulkan 660 buntut tikus," jelasnya.
Adapun pembayarannya, kata dia, diambil dari Dana Desa. "Langsung dibayarkan kepada mereka yang menyetorkan buntut tikus," katanya.
Kapolsek Kedungtuban, AKP Sujiharno, menyampaikan, program dadi Kapolres Blora ini akan dilanjutkan. "Segera dilaksanakan Kapolres Cup, lomba gropyokan tikus," kata dia.