Grebeg Suro, Dimulai Kirab 3 Pusaka Bumi Reog
Berbagai kegiatan digelar dalam menyambut 1 Suro oleh Pemerintah Ponorogo. Salah satunya kirab pusaka yag digelar, Senin, 10 September 2018.
Kirab yang digelar setiap tahun dengan nama "Grebeg Suro" digelar sejak satu hari menjelang 1 Suro atau malam 1 Suro. Malam 1 Suro digelar di teras pendopo Agung Kabupaten Ponorogo.
"Grebeg Suro" ini diawali dengan prosesi bedol pusaka yang dilakukan malam 1 Suro di Pendopo Kabupaten Ponorogo.
Bedol Pusaka adalah prosesi pelepasan 3 unit pusaka Ponorogo berupa Payung Songsong Tunggul Wulung, Tombak Tunggul Nogo, dan Sabuk Angin Chinde Puspito. Prosesi dihadiri belasan tokoh masyarakat adat Ponorogo.
Diawali dengan pengalungan rangkaian bunga melati oleh juru kunci Makam Batoro Katong kepada Bupati Ponorogo, dilanjutkan dengan pengalungan rangkaian bunga melati kepada 3 petugas pembawa pusaka.
Kata Sunardi, salah satu tetua masyarakat Ponorogo, selanjutnya 3 pusaka itu akan dibawa ke kawasan Pasar Pon Kota Lama Ponorogo, tempat pusat pemerintahan Ponorogo pertama sejak berdiri pada 1496.
Tiga pusaka tersebut akan dikembalikan ke Pendopo Agung pada Senin, 10 September 2018 siang dalam acara Kirab Pusaka Ponorogo. Ikut mengiringi pengiriman pusaka ke kota lama, puluhan pasukan kraton bergodo dari berbagai kelompok masyarakat Ponorogo.
"Sebelum masuk kembali ke Komplek Pendopo Agung, 3 pusaka disucikan dulu di pintu masuk Pendopo Agung," kata pria yang juga juru kunci makam Betoro Katong seperti dikutip kompas.com.
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlisoni menjelaskan, prosesi Bedol Pusaka digelar sejak setahun terakhir untuk melengkapi kirab pusaka yang digelar setiap tahun di Ponorogo. "Agar suasananya lebih sakral dan sebagai pelengkap agenda wisata di Ponorogo," jelasnya.
Kirab pusaka sejatinya adalah napak tilas sejarah perjalanan berdirinya Kabupaten Ponorogo. Ipong berkisah, berdirinya Kabupaten Ponorogo ditandai kekalahan Wengker melawan salah satu putra Raja Brawijaya yakni Betoro Katong pada 1496.
Di tahun itu, dia dilantik sebagai adipati pertama Ponorogo. "Tiga peninggalan pusaka Betoro Katong yang masih ada adalah yang besok dikirab," jelasnya.
Pada 1738, saat Ponorogo dipimpin bupati ke-13 yakni Hadi Merto Negoro, pusat pemerintahan Ponorogo dipindah dari kota lama ke kota tengah yang saat ini berdiri Pendopo Agung sampai saat ini. "Jadi kirab pusaka itu adalah simbol perjalanan sejarah lintas generasi," ujarnya.
Kirab pusaka tahun ini masuk dalam agenda wisata tahunan Ponorogo yakni Grebeg Suro. Penyucian pusaka Betoro Katong dilakukan saat malam tahun baru Islam atau malam 1 Suro, yang jatuh pada Senin, 10 September 2018.
Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, malam tahun baru Islam adalah malam yang paling tepat untuk menyucikan pusaka.
Selain Kirab Pusaka, beberapa kegiatan yang meramaikan Grebeg Suro Ponorogo tahun ini adalah Festival Reog Mini, Larung Telaga Ngebel, pawai budaya, pameran pusaka, pameran batu permata.
Juga ada lomba mocopat pelajar, ketoprak, tumpeng purak, ruwatan, pameran produk UKM, pameran Bonsai, hingga pagelaran wayang kulit. (wit)