Grammy Awards 2017; Musisi dan Perlawanan
Los Angeles: Gelaran Grammy Awards 2017 menjadi ajang yang terang-terangan mengangkat isu politik, sepanjang penyelenggaraannya selama ini. Hal ini ditegaskan dengan diputarnya proyeksi video raksasa mengenai konstitusi Amerika Serikat, saat pertengahan acara. Senin (13/2) waktu setempat.
Video menggambarkan Amerika tersebut dimulai dengan 'We The People', memicu standing ovation dari para penonton pada puncak penampilan penyanyi Pop Katy Perry dengan lagunya Chained to the Rhythm. Lagu tersebut memang merupakan bentuk protesnya akan kondisi politik Amerika Serikat saat ini di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Seperti dilaporkan reuters, Katy Perry menggunakan ban lengan bertuliskan 'Resist' (lawan). Salah satu lirik dalam lagunya menyebut 'We think we're free' (kita berpikir bahwa kita bebas). Chained to the Rhythm menceritakan tentang warga yang terbuai dalam lingkaran yang nyaman.
Dalam penampilannya, Katy Perry berkolaborasi dengan Skip Marley, cucu dari legenda reggae Jamaica Bob Marley yang lagu-lagunya selalu menyuarakan tentang ketidakadilan sosial.
Terpilihnya Donald Trump diketahui menuai banyak kontroversi, tidak terkecuali berbagai protes dari kalangan musisi dan seniman. Aksi ini ternyata berlanjut hingga ke ajang Grammy Awards.
Tidak hanya dalam penampilan Katy Perry, namun isu politik terkait kepemimpinan Donald Trump juga dihembuskan artis lainnya yang hadir di ajang Grammy. "Di saat ini, suara kita sangat dibutuhkan lebih daripada biasanya," ujar Jennifer Lopez di awal penampilannya di panggung Grammy Awards.
Pembawa acara Grammy Awards 2017, James Corden juga menyinggung hal ini namun dalam versi lelucon dengan lagu rap yang ditampilkannya saat membuka acara. "Nikmati hidup sepuasnya, karena itu yang terbaik. Bersama Presiden Trump, kita tak tahu apa yang akan datang," ujarnya.
Pelopor Hip Hop, A Tribe Called Quest, juga menampilkan lagu medley yang menyinggung isu politik bersama dengan nominator Best New Artis, Andreson Paak. Mereka menyerukan 'Agent Orange', julukan untuk Donald Trump.
Di akhir penampilannya, seorang wanita berjilbab bergabung dengan mereka sembari berteriak "Lawan!".
Tidak hanya itu, secara tersirat penyanyi rap Chance juga ikut menyuarakan perlawanan untuk Trump. Penyanyi yang meraih penghargaan Grammy untuk kategori Best Rap Performance itu mengenakan jaket hoodie berwarna hitam dengan tulisan 'Obama' di bagian belakang, dan 'Thank you' di bagian depan.
Meski begitu, tidak semuanya anti-Trump di Grammy Awards 2017. Penyanyi Joy Villa dengan percaya diri mengenakan gaun bertuliskan 'America Great Again' yang merupakan slogan pemilihan Trump. (frd)