GP Ansor Sumbar Bangkit, Gelar Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumatera Barat menggelar Pelatihan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) ke IV, 10-13 Januari 2020 di Pondok Pesantren Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PPMTI) Batang Kabung, Kota Padang.
Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Ruchman Basori mengatakan PKL merupakan jenjang kaderisasi tingkat menengah untuk meningkatkan komitmen dan kapasitas kader, pada Sabtu 11 Januari 2020 pagi.
Selain itu, lanjut Ruchman, PKL menjadi sarana efektif untuk menggerakan dan mengkonsolidasi oganisasi agar mampu meningkatkan perannya mengawal Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Nahdlatul Ulama.”, kata Alumni UIN Walisongo ini.
Ruchman memberikan apresiasi kepada PW GP Ansor Sumbar yang telah menggelar PKL dengan peserta yang cukup banyak. “Ini sejarah dan momentum bagi Ansor Sumatera Barat untuk bangkit berbenah agar setara dengan PW lain di Indonesia”, katanya.
Di hadapan 75 peserta yang berasal dari seluruh utusan PC Ansor se-Sumatera Barat, Ruchman berharap agar kaderisasi ini menjadi pembuka jalan untuk kebangkitan Ansor di Sumbar dan Nahdlatul Ulama pada umumnya.
Turut hadir instruktur nasional Luthfi Thomafi yang juga Ketua Bidang Kajian Strategis PP Ansor, Mantan Bendahara PW GP Ansor Sumbar Armaidi Tanjung dan Instruktur Nasional yang ada di Sumatera Barat.
Dengan mengusung tema: “Kader Unggul, Ansor Maju Hadapi Revolusi Industri 4.0” Luthfi Thomafi berharap menjadi momentum untuk mendesiminasikan Islam aswaja an-nahdliyyah. “Tradisi dan amaliyah di Sumbar sudah aswaja dan ini berpotensi untuk NU berkembang di wilayah ini”, katanya.
Alumni Al-Azhar Kairo ini bangga dengan bergabungnya para sarjana dan pemuda dalam wadah GP Ansor. “Saya optimis masa depan NU dan GP Ansor Sumbar akan lebih baik dan prospektif”.
Ketua PW GP Ansor Sumbar Rahmat Tuanku Sulaiman mengatakan PKL bertujuan untuk meningkatkan kualitas kader dan melahirkan kader yang unggul di segala bidang serta untuk menjadikan pemimpin masa depan yang berwawasan luas, berkarakter dan tangguh.
“Kader Ansor bukanlah generasi yang hanya paham bidang agama saja, namun soal ekonomi, sosial-budaya, bahkan issu-issu terkini,” ujar Kandidat Doctor Universitas Bengkulu ini.
Dikatakan Rahmat, PKL sengaja diadakan di pondok pesantren agar Ansor kembali dekat dengan pesantren. Karena Ansor terlahir dari orang-orang pondok pesantren, maka jiwa, roh dan semangat pesantren harus dimiliki oleh kader Ansor.
“Tidak mungkin kader Ansor memiliki jiwa, roh dan semangat pesantren jika tidak pernah dekat dan berinteraksi dengan pesantren tersebut,” tambah Rahmat. Demikian dilaporkan Imam Kusnin ahmad dari Padang.