GP Ansor se-Pasuruan Raya Bantu Penyandang Disabilitas Nyoblos
Gerakan Pemuda (GP) Ansor se-Pasuruan Raya, siap mensukseskan Pemilu 2019. Deklarasi pernyataan sikap tersebut tercetus saat Apel Kebangsaan yang digelar di Alun-Alun Bangil, Minggu 7 April 2019.
Pertama, GP Ansor siap untuk menjaga Persatuan dan Kesatuan dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) sebagai harga mati.
Kedua, siap untuk membantu tugas TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan kondusifitas selama pemilu berlangsung.
Ketiga, siap untuk membantu menjemput pemilih dengan keterbatasan tertentu, yang kesulitan datang ke TPS.
Keempat, senantiasa patuh terhadap intruksi dan fatwa kiyai, para alim ulama dalam hal apapun.
Sa’ad Muafi, Ketua GP Ansor Bangil mengatakan, dalam pesta demokrasi terbesar dan satu-satunya di dunia ini, pihaknya berkomitmen untuk membantu kesuksesan Pmeilu 2019. Utamanya membantu para penyandang disabilitas maupun masyarakat berkebutuhan khusus yang akan mencoblos di TPS (Tempat Pemungurtan Suara), pada 17 April mendatang.
“Kita siap untuk membantu menjemput para penyandang disabilitas maupun berkebutuhan khusus yang mau nyoblos ke TPS. Kita kerahkan anggota kita, karena di Bangil saja kita punya 2000 orang lebih,” kata Muafi.
Komitmen untuk membantu para penyandang disabilitas maupun berkebutuhan khusus, dimaksudkan untuk meminimalisir terjadinya golput di tengah masyarakat. Oleh karena itu, GP Ansor pun mengajak para pemilih untuk datang ke TPS. Kalau Ansor pasti satu suara, datang ke TPS untuk mencoblos. Tidak ada yang golput,” tegas Muafi.
Sebagai bukti, ratusan kader GP Ansor juga mengucap ikrar untuk tidak bersikap golput, dengan menggunakan hak pilihnya pada hari rabu, 17 april mendatang. “Kita akan membantu TNI dan POLRI untuk menciptakan Pemilu yang aman, damai dan beradab,serta tanpa adanya intimidasi,” kata Muafi.
Sementara itu, Komandan Banser Kabupaten Pasuruan sekaligus Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf menegaskan bahwa Pemilu tahun ini akan menjadi tolok ukur bahwa Indonesia adalah negara besar yang mampu melaksanakan dua pemilu dalam satu hari secara bersamaan.
“Jangan sampai ada yang golput, karena pemerintah juga meliburkan satu hari untuk kita bisa mencoblos. Karena satu suara kita sangat menentukan nasib bangsa lima tahun ke depan,” ucap Irsyad. (emil)
Advertisement