'Goyang’ Istri Teman, Pemuda Leces Tewas Disambar Celurit
Kasus pembunuhan dibalut motif asmara kembali terjadi di Kabupaten Probolinggo. Kali ini diduga memerkosa istri teman, Slamet Widodo, 25 tahun warga Desa Pondokwuluh, Kecamatan Leces tewas dengan luka sekujur tubuh akibat sabetan celurit.
Peristiswa berdarah di Dusun Gentengan, Desa Leces, Kecamatan Leces itu menggegerkan warga sekitar, Sabtu, 23 November 2019. Pelaku pembunuhan, Nanang Budianto, 25 tahun, teman akrab Slamet langsung menyerahkan diri ke Mapolsek Leces.
Kepada polisi yang memeriksanya, Nanang mengaku, marah luar biasa demi mengetahui istrinya, Jul, 22 tahun “digoyang” temannya sendiri di kamar rumahnya di Dusun Gentengan. Slamet tewas seketika dengan luka di sekujur tubuhnya.
Informasi yang berhasil dihimpun, Sabtu pagi itu Nanang berangkat ke pasar untuk berjualan pakaian. Sementara istrinya, Jul membersihkan rumahnya.
Saat itulah tiba-tiba Slamet, yang bekerja sebagai tukang ojek motor itu bertamu ke rumah Nanang. Jul awalnya enggan membukakan pintu dengan alasan suaminya sedang berjualan di pasar. Namun Slamet berhasil mendobrak pintu kemudian mengancam Jul dengan sebilah pisau.
Slamet pun memasukkan motornya ke ruang tamu rumah Jul. Di bawah ancaman, Slamet kemudian mengajak Jul ke dalam kamar.
Di bawah ancaman, Jul pun kemudian melepas baju yang ia kenakan. Tetapi perbuatan itu kemudian dipergoki Nanang yang baru pulang dari pasar.
Tanpa banyak tanya, Nanang langsung menyabet tengkuk Slamet dengan celurit. Belum cukup, Nanang kembali mengayunkan celurit bertubi-tubi ke arah perut dan tangan Slamet.
Slamet akhirnya ditemukan dalam kondisi tewas bersimbah darah di ruang tamu. Keributan di rumah Jul mengundang sejumlah tetangga untuk datang. Nanang kemudian meninggalkan rumahnya untuk menyerahkan diri ke Mapolsek Leces.
Jajaran Polsek Leces dan Polres Probolinggo kemudian mendatangi lokasi untuk melalukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Selain mengevakuasi jenazah Slamet, polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperti, sebilah celurit dan pisau.
“Pelaku diduga emosi setelah mengetahui baju istrinya dilucuti oleh korban,” ujar Kasatreskrim Polres Probolinggo, AKP Riski Santoso.
Berdasarkan keterangan saksi, kasus tersebut bukan kali pertama terjadi. Sudah dua kali, Jul dipaksa melayani nafsu bejat Slamet. “Hanya saja setelah dua kali diperkosa, Jul menceritakan kepada suaminya, Nanang,” katanya. (isa)
Advertisement