Gowes, Sambil Nikmati Wisata Alam di Kediri
Ada beragam cara yang dilakukan oleh para orang tua agar anak-anaknya terhindar dari ketergantungan gadget. Salah satu cara yang dianggap efektif dan sudah berhasil diterapkan yakni mengajak mereka untuk gowes bareng. Cara seperti ini sudah diaplikasikan langsung oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Kediri, Anang Kurniawan.
"Saya sengaja mengajak keempat anak saya gowes bareng, agar waktu bermain mereka tidak habis dipergunakan untuk gadget, kata pria berusia 41 tahun ini. Anang Kurniawan mengaku, rutinitas gowes bareng bersama anak-anaknya tersebut ia agendakan seminggu terkadang 2 sampai 3 kali.
Saat gowes bereng, Anang Kurniawan harus menyesuaikan rute yang dilalui, mengingat 2 dari 4 anak-anak, masih dikategorikan masih anak-anak. "Karena ada yang masih SD, saya sesuaikan untuk pilih rute yang aman dan tidak menanjak.
"Sekitaran lingkar Taman Sekartaji, monumen wisata Simpang 5 Gumul, serta Taman Brigif. Sepeda yang dipakai BMX," kata mantan manajer tim sepak bola Persik Kediri periode 2013 ini.
Sementara untuk dua anak lelakinya yang mulai beranjak remaja, salah satunya berstatus pelajar kelas 1 SMP, sudah mulai berani mengajak gowes bareng rute jauh dan jalan menanjak.
"Kalau anak saya yang nomor dua, saya batasi naik sampai lokasi wisata religi Goa Poh Sarang. Sedangkan anak saya nomor satu, saya berani ajak naik ke atas desa Selo Panggung, berkunjung ke malam Pahlawan Tan Malaka," ujar pria yang akrab disapa Aba Alle ini.
Pada umumnya, rute yang biasa dilintasi setiap minggu bersama putera pertama dan keduanya menyasar lokasi wisata yang ada di dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Semen dan Mojo. Secara demografis, dua wilayah kecamatan tersebut berada di lereng kaki Gunung Wilis.
"Yang terpenting kita pilih yang ada sungainya, jadi kita bisa main air sama anak-anak," ujarnya.
Anang Kurniawan sengaja memilih rute lokasi wisata, karena memiliki misi ingin menanamkan sifat kepedulian terhadap lingkungan alam sekitar kepada anak-anaknya.
"Setidaknya, kelak mereka bisa peduli terhadap kelestarian alam sekitar," terang Anang.
Dalam setiap kali melakukan aktivitas bersepeda, pria berjenggot ini tidak pernah memaksakan rute jarak yang ditempuh kepada anak maupun pegawainya yang biasa ikut menemani bersepeda.
"Nggak ada istilah balapan, saling adu cepat karena kita bukan atlet. Jika ada yang tidak kuat, kita tunggu dan istirahat sebentar. Karena tujuan kita hanya ingin sehat, supaya bisa berkeringat," pungkasnya.
Biasanya, setibanya di lokasi yang dituju, Anang memanfaatkan waktu istirahat untuk berburu kuliner khas wilayah setempat. Untuk menggantikan cairan ion yang hilang sekaligus tambah imun, Anang Kurniawan lebih suka minum teh bunga rosela. Sementara untuk makanan pendamping cukup tahu kecap pedas dan ketan.
Anang mulai aktif kembali bersepeda baru sekitar 1 bulan yang lalu. Sebenarnya sejak tahun 2009 ia sudah hobi bersepeda, namun karena kesibukanya di Pemerintahan, sepeda jenis MTB yang pernah dibelinya jarang sekali dipakai.
Tidak lupa, selama perjalanan selain membawa bekal minuman air putih, ia selalu sertakan kelengkapan untuk foto selfie. "Itu wajib kita bawa, tongsis dan kamera, biar bisa selfie bersama anak lanang," seloroh Anang sambil tertawa.
Meski rutin gowes, hal ini tidak sampai menganggu aktivitas belajar daring anaknya. Bahkan suatu kali, saat perjalanan menuju tempat tujuan, puteranya sempat berhenti sejenak untuk mengikuti kegiatan sekolah melalui daring.