Gowes Menikmati Teh Hangat di Sejuknya Kebun Teh Wonosari, Lawang
Ingin gowes bareng bareng teman. Ingin menikmati pemandangan indah yang sejuk. Ingin merasakan “sakitnya” gowes nanjak. Ingin makan soto yang enak. Ingin minum teh hangat yang luar biasa nikmatnya. Semua rasa ingin itu dijawab oleh satu tujuan. Gowes bareng ke kebun teh Wonosari, Lawang, Kabupaten Malang.
Lokasinya sebenarnya tak jauh dari Surabaya. Berangkat dari minimarket di Jalan Ahmad Yani Surabaya dan finish di restoran kebun teh di lereng Gunung Arjuno itu sejauh 75 km.
Melewati jalur luar Kota Surabaya, Sidoarjo lantas melewati Porong yang ada “wisata dadakan” luapan lumpur Lapindo itu. Lanjut hingga menanjak tipis ke Pandaan.
Terminal Pandaan itu jaraknya 40 km dari tempat start di Surabaya. Dengan ketinggian 200 meter di atas permukaan laut. Di sini, biasanya cyclist beristirahat sambil mengisi botol minum dan regrup.
Perjalanan dilanjutkan menuju Lawang. Rute yang dilewati adalah Purwosari dan Purwodadi. Cyclist harus ekstra hati-hati. Ini jalur luar kota yang padat banyak mobil, motor, truk, bis, dan angkutan umum.
Tidak hanya itu, rute Purwosari ini rolling jadi harus pintar-pintar mengatur tenaga. Memasuki Purwodadi yang ada Kebun Rayanya itu, medan kembali menanjak. Tanjakan pamungkas ada di kawasan Bakpao Telo yang mencapai gradien tujuh persen disambung naik Jembatan Lawang.
Sesaat setelah turun dari jembatan Lawang, cyclist beristirahat dan regrup lagi di mini market di dekat pasar Lawang. Di sini cycling computer menunjukkan jarak 60 km dari Surabaya. Dengan ketinggian berada di 400 meter di atas permukaan laut.
Tidak jauh dari Pasar Lawang itu ada petunjuk untuk belok kanan menuju Kebun Teh Wonosari. Hanya sekitar 10 km. Silahkan menikmati siksaan menanjak sejauh 10 km.
Tiga kilometer awal masih ringan dan melewati rumah-rumah warga. Masih ada beberapa rumah peninggalan Belanda yang berhalaman luas. Memang kebun teh Wonosari ini sudah ada sejak zaman Belanda tahun 1910.
Tersisa tujuh kilometer itulah tanjakan sesungguhnya. Gradien mencapai delapan persen hingga beberapa titik ada yang sepuluh persen. Jalan raya ini relatif sepi dan lebar. Jadi aman untuk cyclist.
Tinggal ikuti jalan. Kanan dan kiri ada banyak pemukiman warga. Ada juga beberapa penginapan dan perkebunan kecil-kecil. Juga beberapa rumah retret keagamaan. Maklum, lokasi yang berada di ketinggian pasti berhawa sejuk. Juga sepi mendukung untuk retret kesehatan rohani.
Jalan menanjak terus hingga habis, pasti bertemu pos portal pertama memasuki kebun teh Wonosari yang memiliki luas 1.000 hektar ini. Di titik ini, ketinggian mencapai 950 meter di atas permukaan laut. Inilah tempat finish itu.
Hamparan kebun teh membuat mata segar, pikiran tenang, dan hati jadi ayem. Hanya angin yang berhembus dan keheningan alam yang menyertai. Apalagi hawa sejuk sekitar 20-25 derajat di bulan Juli sangat sempurna. Ketinggian maksimal kebun teh Wonosari, Lawang ini adalah 1.250 meter di atas permukaan laut.
Naik sedikit lagi akan bertemu pos portal kedua. Di sini harus membayar apabila ingin masuk.
Di dalam area kebun teh Wonosari ini ada penginapannya juga. Ada restorannya. Ada wahana permainan. Juga bisa tea walk di sela-sela tanaman teh dan menyapa para petaninya.
Setelah capek gowes bareng dari Surabaya, saatnya menikmati soto yang hangat dan teh panas yang nikmat. Puas berfoto-foto dengan spot yang bagus, bisa pulang balik ke Surabaya digowes atau naik mobil. Mau gowes bareng dan ngeteh bareng ke kebun teh Wonosari Lawang?