Hobi Sama, Keluarga di Kediri ini jadi Komunitas Gowes
Ada sekitar 10 destinasi wisata di Kediri yang sudah dikunjungi oleh komunitas gowes keluarga Bani Soepardi. Kimunitas gowes Bani Soepardi tebentuk pada saat awal pandemi tahun 2020 lalu dan hingga sekarang mereka masih tetap eksis bersepeda. Mereka terdiri dari anak, menantu hingga cucu, beranggotakan 10 orang.
Komunitas ini berlatar belakang dari beragam profesi, di antaranya menjabat sebagai anggota DPRD Kota Kediri, penyiar radio, pegawai BNN Kota Kediri, hingga guru pengajar. Di saat libur, khususnya pada hari Sabtu, mereka selalu selalu sempatkan untuk berkumpul bersepeda bareng.
"Sebelum berangkat, kami tentukan dulu lokasi tempat wisata yang kami tuju. Biasanya kami bahas ramai ramai di grup Whatsapp keluarga. Setelah itu kami gowes bareng ngumpul di tempat kakak yang paling tua, setiap hari Sabtu pukul 06.00 WIB, di Kecamatan Mojoroto, " terang Yuli Asiyah Minggu 10 Januari 2020.
Agar terlihat kompak, tidak lupa mereka memakai seragam yang sudah ditentukan. Beberapa destinasi wisata di Kediri yang sudah dikunjungi antara lain Wisata Religi Goa Poh Sarang Kecamatan Semen, Sendang Tirto Kamandanu, Arca Totok Kerot, Sumber Gundi serta Hutan Alaska. "Selain mengunjungi tempat wisata di seputaran Kediri, kami juga pernah singgah di Malang. Tapi waktu di Malang yang ikut mbak sama mas aja, " terang ibu empat anak ini.
Jarak tempuh terjauh yang sudah dilalui antara 15 - 30 kilometer. Saat bersepeda tidak ada yang saling mendahului, jika ada salah satu anggota yang merasa tidak kuat atau kelelahan dalam perjalanan disarankan untuk istirahat.
"Kalau ada yang kelelahan, pasti selalu ada yang menemani untuk istirahat di jalan. Atau terkadang, didorong dari belakang, pakai sepeda elektrik. Pokoknya kalau berangkat dan pulang harus lengkap. Pokoknya tag line kami, Bani Soepardi guyub rukun " kata ibu rumah tangga yang fasih berbahasa Inggris ini
Yuli Asiyah mengemukakan alasan dibentuknya kelompok gowes keluarga tersebut, semata mata karena semuanya ingin hidup sehat dengan berolahraga sekaligus memperetat silaturahmi yang selama ini sudah terjalin. Apalagi sebelumnya adiknya sempat memiliki pengalaman pernah menjalani isolasi di rumah sakit karena terkonfirmasi positif Covid -19, orang tanpa gejala (OTG).
"Adiku pernah positif, padahal sebelumya gowes bareng. Allhamdulilah meski positif karena imun baik, jadi tetap sehat. Tak sampai 14 hari diswab lagi hasilnya sudah negatif. Bisa jadi ini efek positif sehat, karena gowes keluarga yang rutin kami lakukan, " paparnya.
Dari puluhan tempat wisata yang telah dikunjungi, semuanya memiliki karakteristik kuliner yang berbeda. Setelah lelah bersepada, tak lupa mereka selalu sempatkan untuk mencicipi kuliner tradisional daerah setempat.
"Iya selalu kuliner di dekat destinasi wisata yang dituju. Tak ada patungan untuk beli makanan dan minuman. Yang biasanya membayari kakak pertama, sama yang jadi anggota dewan, suami dari adik, " ujar Yuli sambil tersenyum.
Makanan minuman tradisional yang sudah dicicipi, selama gowes antara lain minuman teh bunga rosella, jamu beras kencur, dan nasi pecel.
Advertisement