Gotong Royong Warga Manukan Lor Surabaya Sambut Piala Dunia U-17
Warga RW 01, Kampung Manukan Lor IV-K, Kelurahan Banjarsugihan, Tandes, Surabaya bahu-membahu menjadikan kampung mereka menjadi Kampung Bola, jelang Piala Dunia U-17. Wilayah kampung ini pun terletak tak jauh dari Stadion Gelora Bung Tomo. Tempat pelaksanaan acara pembukaan serta tempat bertandingnya Grup A, di mana Indonesia tergabung di dalamnya.
Ketua RW 01 Manukan Lor IV-K, Lukas Prastowo mengaku bahwa proses mempersiapkan kampungnya menjadi Kampung Bola telah dimulai sejak penetapan Surabaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.
"Awalnya, warga yang biasanya berkumpul di Balai Desa berniat untuk menghias balai desa sesaat setelah mendengar kabar bahwa Surabaya menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia U-17. Maklum, warga di sini saat Piala Dunia Qatar 2022 lalu juga menghias balai desa sedemikian rupa lewat berbagai macam ornamen bendera negara peserta.", ujarnya.
Lukas selalu Ketua RW kemudian juga menerima informasi dari Lurah Banjarsugihan bahwa Pemerintah Kota Surabaya akan mengadakan perlombaan menghias kampung untuk menyambut Piala Dunia U-17 di Kota Surabaya.
"Bak gayung yang bersambut, teman-teman warga di sini semangat setelah mendengar kabar yang saya teruskan dari pihak kelurahan tersebut. Setiap malam sesudah Salat Isya, mereka secara rutin melakukan kegiatan gotong-royong untuk menghias dan membersihkan kampung," tambahnya.
Untuk anggaran sendiri, Lukas selaku Ketua RW mengaku bahwa kas RW tidak berkurang sepeserpun karena kegiatan ini. Seluruh bahan dan peralatan mengalir dari hasil sukarela warga RW 01 Manukan Lor IV-K.
"Saya pribadi hanya mengeluarkan biaya untuk konsumsi teh dan kopi. Segenap warga RW 01 bahu-membahu untuk menyiapkan bahan-bahan seperti cat, spanduk, dan styrofoam. Bahkan, para pemuda yang telah bekerja juga turut sukarela membantu, baik secara tenaga maupun materi," ungkapnya.
Ide serta inspirasi untuk menjadikan Kampung Manukan Lor IV-K menjadi Kampung Bola juga datang dari pemikiran para warga sendiri. Lukas sendiri berkata bahwa Kampung Manukan Lor IV-K juga melahirkan Kader Surabaya Hebat (KSH).
"Para warga serta pemuda di sini selalu kompak dan guyub. Mereka tidak pernah tinggal diam jika ingin berkarya dan berkreasi untuk kepentingan bersama di kampung ini, walaupun tidak dilombakan nantinya," tegasnya.
Lukas juga berharap jika segenap warga Surabaya berusaha bersama-sama, lewat berbagai cara dan upaya, untuk menyukseskan salah satu acara berskala internasional ini.
"Sukseskan acara akbar sepakbola antarbangsa U-17 ini dengan menonton langsung ke stadion, menjaga keamanan, serta bersikap ramah agar Indonesia dan Surabaya meninggalkan kesan baik untuk segenap pihak yang terlibat di dalamnya. Semoga juga Tim Nasional Indonesia U-17 bisa meraih prestasi yang terbaik selaku tuan rumah," tandasnya.
Sementara, Aji, salah satu warga setempat menyebut jika warga di wilayahnya adalah warga yang gila bola. Tak heran jika ada pagelaran sepakbola berskala internasional, warga selalu antusias untuk menyambutnya. "Warga di sini bahkan sarung bantal dan spreinya pun motif dan gambarnya klub-klub sepakbola, saking gila bolanya kami," katanya sambil tersenyum.