Google Rayakan 25 Tahun Penetapan Rafflesia Anoldii sebagai Bunga Nasional
Google doodle pada hari ini, Selasa 9 Januari 2017 memperingati ulang tahun ke-25 penetapan Rafflesia anoldii sebagai Bunga Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 yang diteken oleh Presiden Soeharto. Penetepan Bunga Nasional Indonesia oleh Soeharto ini, mempunyai harapan mampu mewakili karakteristik bangsa dan negara Indonesia.
Sesuai Kepres tersebut ada tiga jenis bunga dinyatakan sebagai Bunga Nasional yakni, Melati (Jasminum sambac), sebagai puspa bangsa; Anggrek bulan (Palaonopsis amabilis), sebagai puspa pesona; dan padama raksasa sebagai puspa langka.
Rafflesia arnoldii merupakan salah satu puspa langka berukuran besar dengan ukuran diameter sekitar satu meter, karena itu disebut sebagai Padma raksasa. Bunga ini tumbuh merambat dan tak berdaun sehingga tak mampu berfotosintesis. Bunganya tampak dan berbau seperti daging membusuk, lantaran itu disebut "bunga bangkai".
Pertama kali bunga ini ditemukan oleh Dr, Joseph Arnold, salah satu anggota ekspedisi Thomas Stamford Raffles, Letnan Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pada 20 Mei 1818. Nama Arnold dan Raffles kemudian diabadikan menjadi nama bunga langka, Rafflesia arnoldii.
Pada 22 Desember 2017, satu bunga langka Rafflesia arnoldii mekar sempurna di hutan belukar dekat kebun kopi warga Desa Manau IX di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.
Padma Raksasa ditetapkan menjadi puspa langka melengkapi Melati Putih (puspa bangsa) dan Anggrek Bulan (puspa pesona). Selain menjadi salah satu dari bunga nasional, Rafflesia arnoldii juga menjadi flora identitas provinsi Bengkulu.
Rafflesia arnoldii atau padma raksasa yang merupakan tanaman endemik Sumatera merupakan satu dari sekitar 30-an jenis Rafflesia yang ditemukan di Asia Tenggara, mulai dari semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatera, dan Filipina. Dinamakan padma raksasa lantaran ukuran bunganya yang mampu mencapai diameter 100 cm dengan berat 10 kg.
Tubuhan yang ditetapkan sebagai puspa langka ini tidak memiliki batang, daun, maupun akar yang sebenarnya. Tumbuhan ini hidup secara endoparasit pada tumbuhan inangnya. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima.
Sampai saat ini Rafflesia arnoldii tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar habitat aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat hutan primer untuk dapat bertahan hidup. Mungkin lantaran hal ini yang kemudian menjadi dasar pertimbangan sehingga padma raksasa ditetapkan sebagai puspa langka Indonesia. Bersama melati putih (puspa bangsa) dan anggrek bulan (puspa pesona), Rafflesia arnoldii menjadi bunga nasional Indonesia.
Patma raksasa sering disamakan dengan bunga bangkai (Amorphpophallus titanium). Padahal keduanya adalah bunga yang berbeda.