Google Doodle Memperingati Ulang Tahun AT Mahmud, Maestro Lagu Anak
Google Doodle memperingati ulang tahun ke-94 AT Mahmud, pencipta lagu anak-anak legendaris Indonesia. Saat membuka halaman utama Google, Anda akan disambut oleh ilustrasi AT Mahmud, lengkap dengan kacamata dan kumis khasnya. Di sampingnya, tampak anak-anak bernyanyi dengan riang.
Tak hanya itu, Google Doodle juga menambahkan ilustrasi gitar sebagai bentuk penghormatan terhadap kontribusi besarnya dalam mengisi masa kecil banyak generasi.
Dengan lebih dari 500 lagu anak-anak, AT Mahmud telah memberikan warisan abadi yang menginspirasi jutaan anak Indonesia. Maestro bernama lengkap Abdullah Totong Mahmud ini telah menorehkan sejarah dalam dunia musik anak-anak di Indonesia.
Profil AT Mahmud
AT Mahmud mengawali kecintaannya pada musik sejak di sekolah dasar. Ia belajar di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Hilir, dan di sanalah seorang guru musik mengenalkannya pada notasi nada dengan cara unik.
Pria kelahiran 1930 ini mulai belajar musik secara formal. Tahun 1942 tepatnya saat pendudukan Jepang, AT Mahmud masih duduk di bangku kelas 5. Selanjutnya, keluarga AT Mahmud pindah ke Muaraenim. Ia bersekolah di bekas HIS yang berganti nama menjadi Kanzen Syogakko. Di sekolah ini AT Mahmud mulai mengenal sandiwara dan dunia permusikan.
AT Mahmud pun berkenalan dengan Ishak Mahmuddin, seorang anggota orkes musik Ming yang terkenal di sana. Namun kehidupannya itu berubah setelah masa revolusi tahun 1945-1949. Saat itu keadaan membuat dirinya tidak dapat bersekolah dengan baik. Lalu, ia malah ikut di kancah perjuangan sebagai anggota Tentar Pelajar.
Lulus SMA, AT Mahmud bekerja di salah satu bank milik Belanda diajak oleh pamannya. Ia lalu mendaftar sekolah pendidikan Sekolah Guru bagian A (SGA). Di sela-sela kesibukannya, ia berhasil menciptakan lagu Bunda.
Tahun 1956, AT Mahmud pindah ke Jakarta dan diangkat menjadi guru di SGB V Kebayoran Baru. Ia kemudian mendapatkan biaya dari Colombo Plan untuk bersekolah di University of Sydney, Australia untuk mendapatkan sertifikat The Teaching Of English As A Foreign Language.
Saat kembali ke Indonesia, AT Mahmud mendaftar sebagai guru di Taman Kanak-Kanak (SGTK) di Jakarta Selatan dan mulai menulis lagu untuk murid-muridnya. Karya-karyanya, seperti Pelangi, Ambilkan Bulan, dan Cicak di Dinding, menjadi bagian dari masa kecil banyak anak di seluruh negeri. Pria kelahiran Palembang, Sumatera Barat ini juga sempat membawakan dua acara musik di TVRI, Lagu Pilihanku dan Ayo Menyanyi, yang populer selama lebih dari 20 tahun.
Kontribusi AT Mahmud terhadap musik anak membuatnya menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk AMI Lifetime Achievement Award dan Bintang Budaya Parama Dharma Medal.
Advertisement