Google Doodle Ikut Memperingati Hari Batik
Hari Batik Nasional diperingati setiap 2 Oktober, sejak tahun 2009. Google Doodle hari ini bertema Batik Day 2019. Logo laman pencarian Google hari ini berubah dengan latar belakang motif batik bernuansa biru dan emas.
Tulisan Google yang terpajang untuk Google Doodle hari ini berwarna emas, identik dengan ciri khas batik tulis.
Google Doodle spesial Hari Batik Nasional dibuat oleh seniman Lydia Nicholas. Batik ini dibuat langsung secara manual, bukan rekayasa komputer.
Mengutip laman Google, Lydia Nicholas belajar langsung bagaimana proses pembuatan batik. Lilin dioleskan langsung ke kain muslin.
Kemudian, Lydia Nicholas mencelupkan kain ke air yang telah diberikan osage oranye sehingga memunculkan warna kuning muda (keemasan).
Lydia Nicholas kembali melapisi kain dengan lilin menggunakan canting dan diberikan pewarna indigo. Karena proses oksidasi, warna kain yang tadinya hijau menjadi biru.
Setelah semua aplikasi lilin dan sekarat selesai, kain direbus untuk menghilangkan lilin yang menempel.
Setelah lilin naik dan mengeras, dapat langsung dihilangkan, dan kain bisa digantung hingga kering.
Sejarah Batik
Kerajinan batik di Tanah Air dipercaya sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit.
Kemudian meluas keberbagai daerah dan khususnya ke Pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.
Walaupun nama batik berasal dari bahasa Jawa, teknik batik diduga berasal dari Mesir Kuno atau Sumeria lebih dari 1.000 tahun lalu.
Teknik serupa batik juga merambah Tiongkok, India, Jepang, Afrika, dan Senegal ribuan tahun lalu, hingga ke Indonesia.
Motif-motif abstrak, motif candi, awan, wayang beber, dan lain sebagainya mulai dikembangkan pada masa itu.
Penulisan batik pun mulai ditujukan pada media yang berbeda. Kain putih atau kain-kain berwarna terang menjadi pilihan utama karena dianggap lebih tahan lama dan bisa digunakan untuk pemanfaatan yang lebih banyak dan kepopuleran kain batik semakin lama semakin berkembang.
Pada waktu itu kerajaan Majapahit, Mataram, Demak, dan kerajaan-kerajaan setelahnya, menjadikan kain batik sebagai simbol budaya.
Khusus pada masa pengaruh Islam, motif batik yang berwujud binatang ditiadakan kecuali dengan menyamarkannya menggunakan lukisan-lukisan lain.
Sengketa Batik
Malaysia pernah mengklaim batik adalah milik mereka. Polemik pun muncul. Pemerintah Indonesia pun berjuang untuk mendapat pengakuan representatif batik sebagai warisan budaya.
Berawal pada 3 September 2008 dengan proses Nominasi Batik Indonesia ke UNESCO, yang kemudian diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut.
Puncaknya, pada 2 Oktober 2009 diakhiri dengan UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang dilaksanakan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Tanggal 2 Oktober juga diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Batik pertama kali diperkenalkan kepada dunia internasional oleh Presiden ke-2 RI Soeharto saat mengikuti konferensi PBB.
Namun baru pada pemerintahan Presiden ke-6 RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), batik masuk dalam daftar Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi UNESCO.
Selanjutnya diterbitkan Kepres No 33 Tahun 2009 yang menetapan hari Batik Nasional.
Advertisement