Golkar Pastikan Airlangga Hartarto Mundur Tidak Ganggu Pilwali Surabaya
Mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar tidak berpengaruh banyak terhadap DPD Golkar Surabaya, jelang pelaksanaan Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya 2024.
Ketua DPD Golkar Surabaya, Arif Fathoni mengapresiasi prestasi dan etos kerja yang ditunjukkan Airlangga selama kurang lebih tujuh tahun lamanya memimpin Golkar, termasuk saat melalui Pemilu 2024.
"Tentunya, kami DPD Golkar Kota Surabaya menghaturkan rasa terima kasih, karena selama masa beliau menjabat sebagai ketua umum, faktanya prestasinya meningkat luar biasa dalam Pemilu legislatif tahun 2024 yang lalu," ujarnya, Rabu 14 Agustus 2024.
Toni, sapaan akrabnya juga menegaskan, mundurnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tersebut dari kursi Ketum Golkar juga tidak akan berpengaruh terhadap persiapan partai beringin tersebut dalam menatap gelaran Pilkada serentak 2024.
"Saya pikir ini tidak akan berdampak apapun karena Golkar memiliki mekanisme yang ketat soal itu, dan capaian prestasi yang dihasilkan oleh ketua umum akan dijadikan lecutan semangat bagi kepemimpinan lanjutan untuk meraih kemenangan dalam Pilkada 2024, Pemilu Presiden serta Legislatif tahun 2029," tegasnya.
Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya ini juga mengungkapkan, mundurnya Airlangga tidak akan berpengaruh banyak dalam kontestasi Pilwali Surabaya 2024, dimana DPP Golkar sendiri sebelumnya telah memberikan surat tugas kepada petahana Eri Cahyadi untuk maju kembali.
"Insya Allah tidak mempengaruhi Pilwali Surabaya karena konsolidasi partai terus berlanjut, ini hanya regenerasi kepemimpinan di Golkar, dan saya pikir senior-senior di Partai Golkar sudah membuat konsesius soal itu, kita menyadari, kita menyongsong Pilkada 2024," paparnya.
Toni juga menyebut, perpindahan tampuk kekuasaan dari Airlangga ke sosok selanjutnya tersebut juga tidak akan mempengaruhi kedudukan dan target kemenangan Golkar dalam Pilkada 2024.
"Tentu Partai Golkar sudah menargetkan untuk menang di angka 60 persen, dan dengan kepemimpinan yang baru, capaian yang dihasilkan oleh Ketua Umum Airlangga yang baru saja mengundurkan diri ini menjadi semangat, agar ketua umum yang baru bisa mengantarkan kemenangan di Pilkada 2024," ucapnya.
Toni juga menerangkan, peluang dari pasangan petahana Eri Cahyadi-Armuji untuk kembali memenangkan Pilwali Surabaya karena elektabilitas pasangan tersebut masih tergolong kuat berkat kinerja mereka dalam periode pemerintahan memimpin Kota Surabaya selama kurang lebih empat tahun lamanya.
"Berdasarkan survei tahap dua, elektabilitas Eri-Armuji masih di atas 60 persen, jadi artinya kinerja pemerintahan Eri-Armuji ini mendapat apresiasi yang luar biasa di hati masyarakat Surabaya, sehingga elektabilitas beliau melesat jauh bila dibandingkan denhan tokoh-tokoh yang dianggap berpotensi maju dalam Pilwali Kota Surabaya," pungkasnya.
Advertisement