Golkar Jatim Gelar Pendidikan Politik Bagi Kader Milenial
Partai Golongan Karya (Golkar) menggelar pendidikan politik bagi kader muda di Hotel Elmi Surabaya, Sabtu 21 Desember 2019.
Acara yang digagas DPD Golkar Jatim ini dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, dan petinggi partai Golkar Jatim.
Zainudin yang juga kader Golkar diberi mandat sebagai mentor pendidikan politik bagi kader muda di Jawa Timur.
"Sekarang ini di Jawa Timur khususnya bonus demografi. Bonus itu membawa kesempatan sekaligus tantangan besar kader muda. Karena itu, yang muda harus bisa jawab tantangan zaman," kata Zainudin.
Menurut Zainudin, salah satu kesempatan menghadapi era tersebut adalah melalui penguatan sumber daya manusia (SDM). Apalagi, persaingan antar negara semakin ketat.
”Kita tidak boleh dimanjakan oleh SDM yang melimpah. Kita harus menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) juga,” katanya.
Pria yang juga menjabat sebagai Plt Ketua DPD Golkar ini mengungkapkan, bahwa pemerintah di era Joko Widodo telah membuat lima program prioritas, yaitu, meneruskan pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM, me-review sekaligus meringkas aturan-aturan atau regulasi, menata birokrasi dan soal ekonomi.
"Dari lima program prioritas, yang paling penting adalah pembangunan SDM. Sekali lagi, kami mengingatkan persaingan di antara kaum muda atau milenial, sekarang makin ketat," katanya.
Oleh karena itu, melalui pendidikan politik tersebut, Zainudin optimis kalangan milenial yang juga kader muda Golkar bisa menimba ilmu. Menurutnya, banyak manfaat yang didapatkan dari kegiatan ini.
"Di bonus demografi, kuncinya adalah berani bersaing. Kunci memenangkan persaingan ada pada peningakatan SDM. Peningkatan SDM bisa melalui Golkar. Bersama Golkar, kita bisa menjawab tantangan zaman,” katanya.
Sementara, Wagub Emil menyebut, bahwa politik adalah persoalan partisipasi sesuai peran, bukan hanya sebatas pada kedudukan atau jabatan yang diraih. Ia ingin, kaum muda atau milenial harus semakin sadar dan melek akan politik di negaranya.
Emil berpesan kepada ratusan kader muda Golkar, bahwa politik tidak hanya didefinisikan kedudukan atau jabatan.
"Politik adalah masalah partisipasi dalam proses demokrasi. Sebelum melangkah lebih jauh kepada kedudukan, kecenderungan atau bahkan jabatan, para kader muda ini harusnya bisa fokus pada partisipasi apa yang bisa mereka berikan sebagai kader suatu partai politik," kata Emil.
Bentuk partisipasi pun tak harus yang langsung berdampak besar, namun bisa dimulai dari hal paling sederhana. Mantan Bupati Trenggalek ini memberi contoh bahwa memilih bisa menjadi satu langkah awal dalam menjalankan peran di politik tanah air.
“Pemilihan bukan hanya saat mencoblos, namun bisa juga saat ada dialog penentuan kebijakan. Yang terpenting adalah bersuara untuk mendukung sesuatu,” katanya.