Golkar Banyuwangi Target Raih 8 Kursi DPRD pada Pemilu 2024
DPD Golkar Banyuwangi pasang target tambahan tiga kursi DPRD Banyuwangi pada Pemilu 2024. Target yang harus dicapai pada Pemilu 2024 sebanyak delapan kursi. Target tambahan kursi ini disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, M. Sarmuji, dalam pembukaan Rakerda dan Rapimda DPD Partai Golkar Banyuwangi, Rabu, 28 Desember 2022.
Sarmuji menyatakan, Rakerda dan Rapimda DPD Partai Golkar Banyuwangi ini merupakan ajang konsolidasi sekaligus mengecek Partai Golkar Banyuwangi untuk pemilu 2024. Menurutnya, DPD Partai Golkar Banyuwangi sudah melakukan berbagai hal sesuai arahan dan instruksi baik dari pusat maupun provinsi.
“Tapi semuanya itu kan harus kita refleksikan dan kita evaluasi untuk kerja-kerja selanjutnya,” tegasnya.
Sarmuji menegaskan apa yang sudah dilakukan selama ini akan disempurnakan. Untuk yang belum dilakukan, menurutnya, akan dilakukan demi persiapan yang lebih matang untuk menghadapi kontestasi pemilu 2024.
Dia menyebut, pada Pemilu 2024 nanti, Banyuwangi diharapkan bisa menaikkan perolehan kursi secara signifikan di DPRD Banyuwangi. Jika kemari hanya 5 kursi, pada 2024 nanti paling tidak DPD Partai Golkar Banyuwangi paling tidak harus mendapatkan 8 kursi.
“Jadi target kita moderat saja. Karena bagi kita target ditetapkan untuk dicapai,” terang Sarmuji.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD Partai Golkar Banyuwangi, Ruliyono, menyatakan, sebenarnya pihaknya sudah memasang target 7 kursi untuk Pemilu 2024. Namun, jika DPD Partai Golkar Jawa Timur memberi target 8 kursi pihaknya tidak keberatan.
“Karena kita ini kader partai. Saya punya prinsip kalau kita ditarget 8 kalau bisa menang kenapa tidak,” tegasnya.
Ruliyono mengaku optimis bisa mencapai target 8 kursi tersebut. Namun dia butuh dukungan dari seluruh kader Golkar yang ada di Banyuwangi untuk sama-sama bekerja lebih keras lagi. Khususnya kader Golkar yang ada duduk di DPRD Banyuwangi.
Oleh karena itu dalam forum tersebut, dia mengingatkan seluruh kader Golkar Banyuwangi untuk tidak lengah dan lebih keras lagi dalam bekerja. Apa yang telah dikerjakan, kata Dia, harus dievaluasi. Karena kerja itu harus ada takarannya.
“Target itu harus tinggi. Saya kan punya sistem. Saya setiap hari keluar bukan untuk dalam rangka jadi Bupati tapi dalam rangka kerja, menemui konstituen,” ungkapnya.