Godaan Konsumerisme, MUI: Umat Jangan Larut Hiruk Pikuk Belanja
Gaya hidup konsumerisme menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat modern. Demikian pula gaya pamer kemewahan menjadi bagian sehari-hari mereka. Namun, Islam tetap mengajarkan keseimbangan hidup, dan kepedulian terhadap kaum lemah.
Islam bahkan mengecam gaya hidup hedonis dan bermewah-mewahan di tengah keterpurukan ekonomi masyarakat. Momentum untuk melakukan keseimbangan, saleh ritual dan saleh sosial, ada pada bulan Ramadan.
Umat Islam saat ini telah memasuki sepuluh hari terakhir dalam bulan Ramadan. Sepuluh hari terakhir bulan ramadhan dikenal dengan malam lailatul qodar. Banyak umat muslim yang berbondong-bondong untuk dapat meraih malam lailatul qodar tersebut.
Pada sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan, biasanya masyarakat mulai disibukkan dengan kegiatan berbelanja pakaian baru untuk menyambut idul fitri. Tidak jarang di berbagai tempat perbelanjaan seperti mall, dan pasar dipenuhi oleh umat Islam.
Merespons kebiasan itu, Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak terlalu larut dalam hiruk pikuk berbelanja di minggu akhir bulan ramadhan.
“Akhir ramadhan ini sebenarnya adalah finalnya, seharusnya kita bersiap-siap untuk menyambut lailatul qodar, bukan bersiap-siap untuk berbelanjanya,” ujar Kiai Cholil dalam keterangan Rabu, 12 April 2023.
“Boleh berbelanja untuk lebaran, tapi jangan sampai sepuluh hari terakhir kita justru larut di situ,” tegasnya, dilansir mui-digital.
Fokuskan Raih Malam Lailatul Qadar
Kiai Cholil menejlaskan, malam Lailatul Qadar ini adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pada malam lailatul qodar ini umat Islam dianjurkan untuk mengikuti jejak rasulullah saw dengan amalan-amalan yang disunnahkan.
“Umat Islam di akhir ramadhan ini sebaiknya mengikuti Rasulullah saw, yaitu perbanyak iktikaf di masjid dan perbanyak juga membaca al-qur’an. Karena di akhir ramadhan ini kita menyambut lailatul qodar, yang mana lailatul qodar itu ‘خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ’, lebih baik dari seribu bulan” tutur Kiai Cholil.
Kiai Cholil juga mengimbau agar pada sepuluh hari terakhr di bulan ramadhan ini umat muslim lebih memperbanyak melakukan I’tikaf di masjid, memperbanyak membaca Al-Quran, memperbanyak beristighfar dan juga bershalawat.