Festival Pesona Palu Nomoni
PALU: Masih ingat Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 lalu? Kalau masih ingat tentu dan pasti masih ingat pula dengan Kota Palu. Saat itu Palu menjadi tempat paling heboh di dunia. Palu didatangi wisman di 12 titik spot yang sengaja dipersiapkan untuk GMT langka tersebut.
Kini Palu ingin merasakan manisnya lagi didatangi wisatawan. Maka, Palu makin serius mengembangkan pariwisatanya go global-nya. Mau tahu kiatnya? Simak sejumlah atraksi tingkat dunia yang bakal dihadirkan.
Palu sedang menyiapkan festival berlabel internasional, bertajuk Pesona Palu Nomoni. Nomoni artinya bergema. Diambil dari bahasa etnis Kaili yang menggambarkan niat Pemerintah Kota Palu untuk memperkenalkan pesona Palu bergema di seluruh Dunia. Festival ini akan digelar pada tanggal 22-27 September 2017 mendatang. Persisnya bertepatan dengan Hari Pariwisata Dunia dan festival dipusatkan di Teluk Palu.
"Ini sesuai arahan dari Menteri Pariwisata Arief Yahya yanga meminta festival Pesona Palu Nomoni tahun ini di go globalkan. Maka digelar pas momen Hari Pariwisata Dunia," kata Hidayat, Walikota Palu.
Kegiatan tersebut, kata Hidayat, akan dilaksanakan mulai pukul 17.00 WITA dengan tempat di sepanjang 7,2 kilometer Teluk Palu. Dimulai dari ujung Hotel Wina Beach, sampai ujung arah belokan menuju Swiss Bell Hotel.
Festival digelar 5 hari. Menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya termasuk pertunjukan musik kolosal 520 Lalove. Lalove? Iya, Lalove adalah meniup seruling tradisional. Juga Gimba 1.040, panggung tradisional di atas panggung bambu yang spektakuler yang disinari lampu Sulo (obor tradisional) yang akan ditempatkan di 520 poin di sepanjang teluk Palu.
Berikutnya juga ada lomba perahu tradisional Sandeq, lomba berenang menyeberang teluk Palu. Festival ini juga akan digeber dengan Palu Nomoni International Marathon yang merupakan event Marathon kedua di kota ini.
Atraksi menarik lainnya adalah ditampilkanya sepuluh ritual adat balia, yaitu salah satu kekayaan budaya nasional di Tanah Kaili untuk menyambut wisatawan. Suku Kaili adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang secara turun-temurun tersebar mendiami sebagian besar dari Provinsi Sulawesi Tengah.
Sepuluh atraksi ritual adat Balia antara lain adalah menginjak-injak bara api oleh masyarakat Kaili di Lembah Palu adalah Ritual Pompoura (Tala Bala’a) dan Ritual Adat Enje Da’a yang akan digelar di depan rumah makan Taman Ria, Teluk Palu.
Ada juga Ritual Tampilangi Ulujadi dan Pompoura Vunja , dilakukan di Taman Datokarama. Ritual Manuru Viata dan Ritual Adat Jinja dilaksanakan di ujung Jembatan 4 Ponulele. Balia Topoledo dan Vunja Ntana di Tugu Gerhana Matahari Teluk Palu. Dalam festival ini, Budayawan Nasional Ainun Najib dan juga Musisi Religi Debu juga dihadirkan.
Sementara itu Menpar Arief Yahya mengatakan, pihaknya akan terus mendukung setiap kegiatan sebagai sarana untuk melestarikan dan mengembangkan budaya masyarakat serta meningkatkan kunjungan wisatawan serta menggerakan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
Kemenpar, lanjut Arief, juga turut serta membantu mempromosikan potensi wisata unggulan yang terdapat di beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah. Meliputi wisata cagar budaya megalitikum di Lembah Besoa dan Megalitikum di Lembah Bada, Kabupaten Poso, kedua adalah Danau Lindu dan wisata paralayang di Matantimali Kabupaten Sigi, dan ketiga wisata bahari di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Unauna, serta Kepulauan Sombori di Kabupaten Morowali. (*/idi)