GMNI Surabaya: Festival Aspirasi Wadah Anak Muda Tuangkan Ide
Festival Aspirasi yang digagas oleh Wakil Walikota Surabaya Whisnu Sakti Buana sebagai Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Surabaya khusus untuk anak muda mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan anak muda. Salah satunya dari organisasi kepemudaan GMNI Kota Surabaya.
Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya Yudha Pratama menilai, rencana tersebut adalah bentuk perhatian serius dari Pemerintah Kota Surabaya dalam menampung aspirasi kaum milenial.
“Ini bukti bahwa peran anak-anak muda, khususnya milenial dan generasi Z dipersilakan memberikan masukan dan ide bagi kemajuan Kota Pahlawan,” kata Yudha, Minggu 16 Agustus 2020.
Ia mengatakan, anak muda memiliki jiwa kritis dan independen dalam sebuah idealisme. Sebab selama ini, seluruh aspirasi lapisan organisasi mahasiswa, masyarakat, komunitas dan kepemudaan hanya terkooptasi dalam lingkup kurang luas.
Oleh karena itu, Festival Aspirasi menjadi langkah penting dalam menyatukan seluruh ide, gagasan, maupun gerakan kreativitas kepemudaan serta turut mengambil peran.
Mantan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang GMNI Surabaya ini menegaskan, upaya fasilitatif dari Pemkot harus menjadi perhatian, karena selama ini anak-anak muda menuntut Kota Surabaya harus memberikan kontribusi bagi ide-ide kreatif mereka.
“Sementara mereka tidak mau peduli dan mendukung program Pemkot. Ya, jangan salahkan ketika Pemkot tidak maksimal memfasilitasi anak muda,” katanya.
Diketahui, Pemkot Surabaya berencana mewadahi peran kaum milenial dalam keterlibatan Festival Aspirasi. Gagasan tersebut dilahirkan oleh Wakil Walikota Surabaya, Whisnu Sakti Buana.
Program ala Musrenbang pemuda ini tengah digodok untuk nantinya bisa menjadi program Pemkot ke depan. Dalam Festival ini, seluruh lapisan organisasi pelajar, kepemudaan, mahasiswa, pelaku industri kreatif, dan UMKM menyampaikan program mereka.
“Programnya bagus. Bisa diaplikasikan untuk masyarakat, kenapa tidak menjadi bagian dalam melanjutkan keberhasilan dan meratakan pembangunan? Kalau memungkinkan bisa dibiayai APBD untuk mewujudkannya,” kata Whisnu.