Glo Kau Cahaya: Pejuangan Atlet Difable Bangkit dari Keterpurukan
Perjuangan seorang atlet diangkat ke layar lebar. Kali ini atlet renang yang bangkit dari keterpurukan dan sukses berprestasi sebagai atlet difabel.
Film garapan rumah produksi Bhuana Art Sinema (BASinema) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Panitia Besar PEPARNAS XVI Papua 2021 ini menghadirkan cerita unik dan menarik.
Ani Ema Susanti yang menjadi sutradara film Glo Kau Cahaya mengaku, filmnya tersebut mengisahkan seorang atlet renang yang bangkit dari keterpurukan dan sukses berprestasi sebagai atlet difabel.
"Hari-hari Gloria dipenuhi dengan kesedihan dan luka mendalam," ungkap Ani Ema Susanti dalam rilis, Selasa, 28 Februari 2023.
Kemenangan yang semula sudah diraih dan berada di genggaman Glori menjadi seroang atlet peraih medali emas di olimpiade renang, menjadi tidak berguna.
Dia mencoba melewati hari-harinya yang tidak akan pernah sama, melanjutkan hidup atau berhenti dan menyesalinya bersama nenek Isy dan tiga sahabatnya, Julvri, Idho dan Eliza.
"Melalui karakter Gloria, kita memahami cerita keberanian, penerimaan, perjuangan perempuan dan refleksi orang-orang di sekitarnya tentang dirinya," kata Ani Ema Susanti.
"Bagaimana cinta nenek dan keluarga, sahabat, orang terkasih saat Gloria tersesat dalam labirin depresi dan berjuang melawan pelecehan seksual yang mengusik ketenangannya untuk terus maju menatap masa depan," lanjutnya.
Proses syuting dilakukan di dua kota, Jayapura dan Yogyakarta. Hal ini juga dijadikan sebagai media promosi daerah tersebut.
"Film ini sekaligus sebagai media promosi untuk memperkenalkan keindahan alam dan kemajuan pembangunan Papua yang luar biasa ke masyarakat yang lebih luas," ujar Hamka Handaru, Produser Eksekutif film Glo Kau Cahaya.
Film Glo Kau Cahaya dibintangi Kevin Royano sebagai Julvri, Tatyana Akman sebagai Gloria, Ratna Riantiarno sebagai Nenek Isyi dan Monalisa Sembor sebagai Eliza.
Ada juga komika Mamat Alkatiri, Wulan Guritno, Cak Percil, Dani Aditya dan Putri Nere. Film Glo Kau Cahaya siap ditayangkan di seluruh bioskop Indonesia mulai 9 Maret 2023.
Sutradara Ani Ema, mantan pekerja migran Indonesia
Ani Ema Susanti, sebelum menjadi sutradara terkenal adalah mantan pekerja migran Indonesia. Selama 14 tahun berkarir dengan pengalaman serta pelajaran yang telah dilalui. Banyak lika-liku yang dihadapi sebelum mencapai titik suksesnya.
Berawal dari keinginannya berbagi cerita kepada orang-orang tentang pekerja migran, Ani Ema menulis sebuah novel, tetapi novel itu gagal, karena tidak ada penerbit yang tertarik untuk menerbitkan cerita di novel tersebut.
Tanpa rasa putus asa, Ani Ema mengirimkan naskah pada novel tersebut ke Eagle Awards dan berbuah hasil, Ani Ema berhasil mendapat penghargaan Eagle Awards pada tahun 2007.
Adapun beberapa penghargaan lain yang telah diraih, antara lain: The World Prestigious Film Competition di Berlinale pada tahun 2009, Festival Film Indonesia pada tahun 2011, Festival Film Pemuda pada tahun 2011, Nominasi Kompetisi Cerita Pendek pada tahun 2012, Nominasi South to South Film Festival pada tahun 2012.
Film ini "Glo Kau Cahaya secara emosional sangat mewakili apa yang dialami Ani Ema Susanti sejak dulu, mulai dari kerja keras sendiri saat menjadi tenaga imigran, harus menjadi kuat saat merantau jauh dari keluarga, hingga akhirnya mempunyai lingkungan yang nyaman dan memiliki banyak sahabat.