Glaser Diperindah, Akan Tembus Taman Maramis
Kawasan Geladak Serang (Glaser) Kota Probolinggo terus diperindah di antaranya dengan penanaman sejumlah tanaman tabebuya. Bahkan, Pemkot Probolinggo merencanakan membangun jalan tembus melintasi bantaran sungai dari Glaser hingga Taman Maramis.
Penanaman tabebuya di Gladser, Jumat pagi, 11 Juni 2021 merupakan rangkaian Hari Lingkungan Hidup se-Dunia di Kota Probolinggo. Kegiatan ini melibatkan puluhan wartawan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Jurnalis Probolinggo (Jispro), Forum Wartawan Mingguan Probolinggo (F-Wamipro) dan Aliansi Jurnalis Probolinggo / Afiliasi Wartawan Probolinggo Raya (AJP/AWPR).
Kegiatan itu diawali dengan apel yang dikomandani M. Hisbullah Huda, wartawan media cetak terbitan Surabaya dan Habib Hadi, panggilan akrab walikota sebagai pembina apel.
“Kegiatan ini sekaligus mengedukasi masyarakat Kota Probolinggo untuk melestarikan lingkungan, dengan mengajak rekan-rekan media dan komunitas yang ada. Sebagai ikon kota, kawasan Glaser harus dipercantik dengan menanam pohon tabebuya,” kata Habib Hadi.
Dilanjutkan penanaman tabebuya di Taman Bunderan Glaser oleh Habib Hadi, Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Kepala DLH Rachmadeta Antariksa dan empat perwakilan organisasi wartawan. Selain itu juga digelar kerja bhakti membersihkan rerumputan liar dan semak belukar di bantaran sungai.
“Mudah-mudahan keindahan dan kelestarian lingkungan di kawasan ini tetap terjaga sehingga bisa dinikmati dan enjoy saat berada di tempat ini. Masyarakat supaya bisa mengikuti gerakan kebersamaan ini untuk selalu peduli terhadap lingkungan,” harapnya.
Walikota mengaku, sudah menyiapkan anggaran pada 2022 untuk membuat jalan tembus dari Glaser hingga Taman Maramis sepanjang 800-1.000 meter. Detail Engineering Design (DED) jalan tembus ini mulai dikerjakan pada P-APBD 2021.
“Ya, insyaallah tahun 2022 dari Glaser sampai Maramis akan dibangun jogging track. Jalan yang tidak tersentuh akan kami perbaiki, kami ubah menjadi tempat yang bermanfaat untuk masyarakat. Bisa untuk berolahraga atau berwisata,” kata Habib Hadi. (adv)
Advertisement