Gitar Made In Sleman Disukai Orang Eropa
Kerajinan gitar yang diproduksi perajin Hadi warga Desa Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diekspor ke mancanegara.
"Produk gitar yang saya buat diekspor ke beberapa negara seperti Jerman, Belanda, Rusia, serta Selandia Baru," kata perajin gitar Hadi, saat ditemui di bengkel kerjanya, di Sleman, Rabu. Orang-orang Eropa suka gitar saya, tambahnya.
Menurut dia, selain dari mancanegara, peminat gitar juga berasal dari beberapa daerah yang ada di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Jakarta, dan Surabaya. Dia menyebutkan gitar akustik maupun elektrik dibandrol mulai harga Rp2.500.000 hingga Rp12.500.000 tergantung dari kualitas kayu maupun triplek.
"Yang membedakan harganya ya kualitas bahan kayu gitarnya. Untuk kayu saya menggunakan jenis kayu mahoni, maple, dan lain sebagainya," kata Hadi, pemilik "Zianturi Guitar" ini.
Menurut dia, proses yang terpenting dalam pembuatan gitar ialah tahap konstruksi.
"Konstruksi ada hitungannya salah satunya pertimbangan frekuensi yang terkandung dalam unsur kayu, jadi semua itu ada penalarannya," kata dia.
Ia mengaku mampu memproduksi 3 hingga 4 unit gitar per minggu dengan dibantu 2 pekerja. "Saat ini sedang proses pembuatan gitar untuk pembeli asal Malaysia sejumlah 2 unit. Diperkirakan akan dikirim dalam waktu 3 minggu ini," kata dia yang juga membuka reparasi gitar ini.
Saat ini, menurut Hadi, bahan baku yang sulit didapat menjadi kendala utama dalam produksi. Kurangnya tenaga kerja juga menjadi kendala karena mempengaruhi lama proses produksi gitar tersebut.
Ia berharap usaha yang dirintis sejak 1993 ini mampu memberikan kualitas gitar terbaik dari segi bahan dan suara yang dihasilkan.
Selain kualitas, dia juga akan mengembangkan inovasi sesuai dengan permintaan pemesan.
"Kalau inovasi biasanya hubungannya dengan bentuk gitar, jadi saya serahkan semuanya pada keinginan pemesan," kata dia. (an/ar).
Advertisement