Gita Orlin Rancang Busana Muslim Pakai Tenun Sumba di Surabaya
Perpaduan tenun sumba dan batik dituangkan desainer Gita Orlin dalam rancangan busana muslim terbarunya bertajuk "Ethnic Diversity". Tak kurang ada 16 outfit yang dihadirkan.
Busana yang didesain dengan mengedepankan unsur sprirituality dan eksploitation ini mengawinkan motif tenun sumba dan batik printing. Tenun dan batik diaplikasikan menggunakan printing lalu didesain khusus untuk menyatukan keragaman etnik Indonesia.
"Desain busana kali ini saya terinspirasi dari motif tenun sumba dan batik. Batiknya menggunakan batik printing signature Gita Orlin," kata Gita ditemui, Jumat, 3 Desember 2021.
Gita mengungkapkan, desainnya kali ini sedikit berbeda dari desain-desain sebelumnya yang selalu identik dengan motif bunga. Dalam desain busana terbarunya ini, Gita memilih menonjolkan motif tenun dan batik.
"Bunga-bunganya tetap ada seperti ciri khas saya, tapi yang lebih ditonjolkan motif tenun sumba dan batiknya," ujar Gita.
Mengenai pemilihan bahan, Gita memadukan penggunaan kain sifon, silk, dushess, tile dan organza. Menurutnya, bahan-bahan ini dipilih karena nyaman saat dikenakan.
"Pemilihan bahan ini juga diutamakan yang nyaman karena ini masih pandemi ya, jadi orang lebih mengutamakan kenyamanan dalam berbusana. Saya ingin wanita yang mengenakan busana ini tampil stylish, fashionable dan percaya diri," urainya.
16 outfit yang terdiri dari 15 busana wanita dan satu busana pria ini memiliki siluet yang unik dan berbeda-beda, seperti, tangan puff dengan model balon dari kain organza, dress full klok, blazer, blouse dan detail-detail frill.
Untuk detail busana sendiri, Gita memilih embroidery handmade (buatan tangan) yang dikombinasikan dengan mutiara, swaroski dan beada. "Dari 16 busana, 6 di antaranya ready to wear sisanya gaun. Untuk yang laki-laki modelnya blazer jadi cocok digunakan formal dan semi formal. Yang gaun pun di sini sebenarnya masih bisa kepakek untuk sehari-sehari," jelas Gita.
Sementara untuk pemilihan warna, pada desainnya kali ini, Gita memilih dominan warna biru dengan kombinasi warna peach dan warna biru telur asin. "Kalau untuk warna sendiri saya memilih warna blue karena bisa masuk di semua kalangan, dari remaja sampai usia 40 tahun keatas juga masih bisa. Di samping itu pemilihan warna ini juga hasil kolaborasi dengan Giv Hijab," imbuhnya.
Koleksi "Ethnic Diversity" yang menghadirkan 16 outfit ini juga ditampilkan dalam gelaran Surabaya Fashion Parade (SFP) yang digelar mulai tanggal 2 hingga 5 Desember mendatang.