Giro d’Italia Etape 4, Leknessund Rebut Maglia Rosa

Giro d’Italia etape empat, Selasa 9 Mei, berhasil mengubah klasemen general classification. Pemimpin balapan tidak lagi Remco Evenepoel (Soudal-Quickstep), tetapi maglia rosa (jersey pink) beralih ke Andreas Leknessund (Team DSM).

Capaian ini tidak diraih dengan mudah. Di balapan sejauh 175 km dari Venosa ke Lago Laceno ini Leknessund harus melakukan breakaway. Dan balapan ini melewati tiga tanjakan kategori dua.

Dan Evenepoel berasama tim Soudal-Quickstep bermain aman sehingga mereka tidak agresif memburu kelompok breakaway. Di kelompok depan inipun terjadi persaingan ketat. 30 km menjelang finis, Aurelien Paret-Peintre (AG2R) bersaing ketat dengan Leknessund.

Paret-Peintre berhasil menyalip Leknessund ketika menuju puncak tanjakan terakhir. Paret-Peintre menyerang dengan melakukan sprint saat mendapatkan celah yang terbuka dan berakhir mendapatkan kemenangan di etape ke-4.

Leknessund berada di posisi yang bagus untuk melakukan serangan dan berhasil finis di posisi kedua etape ke-4 dan sekaligus merebut jersey pink dari Evenopoel.

"Tujuan utama saya tahun ini adalah Giro, saya berlatih keras untuk hari ini selama tiga minggu," kata Paret-Peintre, asal Perancis itu.

Sedangkan peloton besar baru finish dua menit satu detik di belakang Paret-Peintre dan Leknessund. Termasuk sang maglia rosa, Evenepoel. Karena jarak yang lumayan jauh dan Leknessund mendapatkan bonus waktu 6 detik untuk peringkat kedua maka catatan waktunya lebih baik dari Evenepoel.

Posisinya kini di urutan kedua general classification (GC) dengan waktu 28 detik di belakang Leknessund. Sedangkan Parret-Peintre berada di peringkat ketiga GC dengan waktu 30 detik.

Selain merebut jersey pink, Leknessund yang masih berusia 23 tahun itu juga berhasil merebut jersey putih atau pembalap muda terbaik.

Andreas Leknessund (Team DSM) berhasil merebut jersey pink dari Remco Evenepoel usai etape 4 ini

Prestasi mengejutkan dari Leknessund ini mencatatkan diri sebagai pembalap Norwegia kedua yang berhasil mengenakan jersey pink. Setelah yang pertama terjadi 42 tahun lalu oleh Knut Knudsen.

"Saya melakukan satu serangan untuk mengalahkan Aurélien Paret-Peintre. tapi ia kembali menyalip saya di turunan. Tapi hasil ini istimewa buat saya karena bisa mengenakan jersey pink. Ini adalah tujuan saya sebelum etape ini dimulai. Semua orang tahu itu sulit jadi ketika bisa melakukannya rasanya sungguh luar biasa,” tutup Leknessund.