Giro Aries, Penerus Aether yang Lebih Ringan dan Dingin
Giro meluncurkan helm terbarunya. Diberi nama Aries. Helm ini menjadi penerus dari Aether, versi top of the line Giro. Aries dilengkapi dengan teknologi baru yang disebut Spherical Technology Powered by MIPS.
Aries ini dibuat sebagai helm yang ringan, berventilasi baik dan aerodinamis. Giro mengklaim, menggunakan helm Aries ini lebih dingin dibandingkan menggunakan Aether.
Mereka mengetes dengan cara dimasukkan ke dalam sebuah alat tes bernama Therminator. Dipanaskan hingga 100 derajat Celsius lalu disembur dengan angin windtunnel selama 30 menit. Giro bisa melacak temperature awal, temperature akhir, dan perubahan temperatur setiap detiknya.
Melalui tes ini, Aries diklaim 2,3 persen lebih dingin daripada Aether.
Untuk ukuran, bagian samping helm Aries ini lebih kecil sekitar 7 persen dibandingkan Aether. Giro juga mengubah sudut dari jembatan penampang helmnya. Sehingga total tercapai 4 persen lebih aerodinamis dibandingkan Aether.
Aries dilengkapi dengan 24 lubang ventilasi tetapi masih sangat protektif. Seri Aether menggunakan jembatan dengan Aura polycarbonate. Tetapi seri Aries “naik kelas” dengan menggunakan Aura II.
Dengan teknologi yang sama, Giro membuat jembatannya terbagi dua dengan lebar yang lebih kecil. Kombinasi ini membuat helm Aries memiliki standar keselamatan yang lebih tinggi dibandingkan Aether.
Uniknya, bagian dalam Aries menggunakan padding dengan sistem DryCore jadi di bagian dahi ada silikonnya yang tersembunyi. Tujuannya untuk menghalau tetesan air keringat agar tidak mengenai mata.
Untuk bobot, helm yang dibanderol 300 dolar AS ini lebih ringan 5 persen dibandingkan Aether. Yakni 265 gram untuk size medium.
Seri Aries memiliki lima pilihan warna dan tiga pilihan ukuran yakni small, medium, dan large.