Keluarga Ini Girang Dikirimi 4 Ekor Cakalang dari Menteri Susi
Bak mimpi di siang bolong pasangan suami-istri Muchtar Arsjad (90 tahun) dan Choespijah (87 tahun), pensiunan guru Sekolah Dasar (SD) di Malang menerima kiriman dari seorang menteri. Pasangan ini merasa kaget bercampur dengan bahagia karena menerima kiriman paket berisi empat ekor ikan cakalang dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Reporter ngopibareng.id mengunjungi rumah pasangan itu di Jalan Mertojoyo P2, Kota Malang
Saat itu jarum jam menunjukkan pukul 08.17 WIB. Angin pagi berembus di tengah suhu 21 derajat celcius, dingin, kering, menusuk seperti jarum. Saat itu, Choespijah sedang memilah kangkung di halaman rumahnya. “Mau cari siapa?,” sapanya. Setelah memperkenalkan diri, empunya rumah masuk ke dalam untuk mengambil kunci gerbang.
Tak lama setelah itu dari dalam rumah, keluar dua orang bersama Choespijah, yaitu Muchtar Arsjad dan Irvan Muchtar (anak ke-4 pasangan suami istri tersebut). Setelah mengetahui maksud kedatangan reporter ngopibareng.id, Irvan tertawa, “Hahaha, rame ya itu di Twitter,” celetuknya.
Muchtar Arsjad dan Choespijah merupakan pasangan suami-istri yang beruntung karena mendapatkan kiriman paket empat ekor ikan cakalang. Perintah langsung dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Semuanya bermula saat Irvan Muchtar membalas cuitan dari Menteri Susi Pudjiastuti pada Selasa, tanggal 25 Juni lalu. Ia menceritakan bahwa kedua orangtuanya adalah pensiunan guru SD di Malang dan sangat menyukai ikan laut. Gayung bersambut, tak menyangka, Irvan menerima direct message via Twitter dari Menteri Susi Pudjiastuti yang mengkonfirmasi ihwal kebenaran permintaannya tersebut.
“Ditanya begitu (mengirim alamat) sama Bu Susi saya langsung kirim alamat sama nomor telepon sekalian. Terus di screenshot dikirim ke Direktorat Jendral (Dirjen) Kelautan kemudian berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kebetulan ada anak buahnya di Surabaya untuk mengirimi ikan,” ungkapnya.
Sekitar pukul 11.00 WIB pagi, hari Kamis, 27 Juni lalu, rombongan BKPM tiga orang menggunakan mobil Toyota warna hitam dengan nomor polisi L 1921 PP berplat merah nangkring di depan rumah keluarga mereka.
“Rela datang dari Surabaya ke sini ya bawa ini (ikan cakalang),” ucap Choespijah dengan riang di raut wajahnya disertai dengan gerak tangan yang seolah bertepuk.
Setelah menerima kiriman dari Menteri Susi itu, Ivan membuat cuitan melalui akunnya @MuchtarIvan dengan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Susi Pudjiastuti atas kiriminan ikan cakalangnya.
“Terimakasih Ibu Susi Pudjiastuti Menteri KKP permintaan kami ikan cakalang sudah kami terima dengan sangat gembira. Semoga Allah SWT membalas kebaikan ibu beserta keluarga dan segenap aparatur pemerintah yang memperhatikan kami sekeluarga. Aamiin,” cuitnya pada 27 Juni, pukul 14.38 WIB.
Choespijah mengaku terkaget-kaget dengan kedatangan rombongan tersebut. “Kaget, bangga senang campur aduklah. Kok ada mobil plat merah L, dari Surabaya. Aku kan ga ngerti ya terus saya suruh masuk. Orangnya cuman saya kasih air minum kok,” ucap Cheospijah disambut dengan gelak tawa.
Irvan menambahkan rombongan BKPM lalu menunjukkan screenshot pesan dari Menteri Susi Pudjiastuti yang memerintahkan untuk mengantar empat ekor ikan cakalang ke Jalan Mertojoyo P2, Kota Malang .
“Katanya ga berani karena perintah dari Ibu Susi makanya langsung antar ke sini, kan seneng orangtua saya,” tuturnya. Ia menambahkan bahwa tidak ada maksud apa-apa saat membalas cuitan Menteri Susi Pudjiastuti atau sekadar iseng saja.
Irvan sendiri tak asing dengan Menteri Susi Pudjiastuti, karena pada tahun 1994 ia pernah bekerja di perusahaan tambak udang di Kendal, Jawa Tengah. Menteri Susi Pudjiastuti, yang juga punya usaha budidaya lobster di Pangandaran, Jawa Barat adalah mitra dari perusahaan tempat ia bekerja.
“Dia pernah datang bawa lobster. Perusahaan tempat saya bekerja pesan lobster di Ibu Susi. Dia sendiri yang ngantar pakek sepatu boots. Saya bekerja di tambak udang sudah dua tahunan,” ungkapnya.
Pasangan suami-istri Muchtar Arsjad dan Choespijah berprofesi sebagai guru SD di Malang selama 40 tahun. Muchtar Arsjad pernah mengajar di SD Lebaksari, SD Sarangan, dan SD Tumpang, sedangkan Choespijah mengajar di SD Celaket, SD Rampal dan SD ketawanggede.
Pasangan ini sebenarnya bukan sekali ini saja mendapat sanjungan hadiah dari pejabat setingkat menteri. Muchtar bercerita sekitar tahun 1982, dia juga mendapatkan undangan haji dari Menteri Agama yang saat itu masih dijabat Alamsyah Ratu Perwiranegara. Gara-garanya, Muchtar dulunya sering diminta mengisi ceramah oleh Dinas Pendidikan di Malang.
“Menteri itu senang, saya dianggap ulama ditanya segala macam masalah agama. Waktu itu ongkos hajinya baru 2,1 juta. Zaman segitu ya mahal,” ungkap Muchtar.
Muchtar merupakan lelaki kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat, 17 Agustus 1929 dan Choespijah lahir di Tulungagung 12 April 1932. Keduanya menikah pada tahun 1955 saat sama-sama menjadi guru di Malang dan dikaruniai enam orang anak.
“Saya jadi guru hampir 40 tahun, jadi usia pernikhannya itu sudah hampir 65 tahun,” tutur Choespijah.
Advertisement