Ginjal Melayang, Penagih Hutang tetap Datang
Gara-gara terhimpit hutang, seorang wanita di Malang rela menjual satu ginjal. Awalnya dia dijanjikan akan diberi uang sebesar Rp 350 juta. Namun sayang, si penerima donor ginjal ingkar janji. Dia hanya diberi Rp 70 juta. Sedangkan sisanya, tak jelas kapan akan diberi.
Ita Diana, 47 tahun mengaku melakukan operasi transplantasi ginjal di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang. Transplantasi ginjal itu akan ia berikan kepada Erwin seorang pengusaha showroom mobil di Malang. Erwin menjadi pasien di RSSA Malang karena mengalami gagal ginjal.
Cerita ini dimulai saat Ita mengalami kebangkrutan dengan usahanya. Saking banyaknya hutang yang harus ditanggung, Ita pun mencoba menghilang dari orang-orang yang tagih hutang.
Ita pun kemudian mencoba menghilang dengan cara, hidup mbambung. Salah salah tempat yang ia jadikan jujugan adalah mushola RSSA Malang. Saat di mushola RSSA Malang ini, Ita obral cerita soal hidupnya terhimpit hutang. Ita berharap belas kasihan dari jamaah mushola.
Usaha Ita tak sia-sia. Ada salah seorang yang menyarankan Ita untuk ke bagian transplantasi ginjal. Ita kemudian dipertemukan oleh salah satu dokter di RSSA dengan salah satu keluarga pasien gagal ginjal. Ita bertemu dengan Nina istri dari Erwin.
Nina bersimpati dengan kesedihan yang dialami oleh Ita. Tapi sebenarnya bukan simpati sesungguhnya. Karena Nina bersedia membantu kesusahan Ita, jika Ita mau memberikan salah satu ginjalnya untuk suaminya, Erwin. Dalam bahasa Nina, dia tak akan menutup mata.
'Ya Bu. Kami tidak akan menutup mata. Kami akan menyelesaikan masalah Ibu. Sebesar yang Ibu butuhkan Rp 350 juta. Intinya, Nina tidak akan menutup mata dengan kebutuhan saya. Masalah saya akan diselesaikan," kata Ita menirukan ucapan Nina kala itu.
Ita pun kemudian melakukan operasi transplantasi ginjal di RSAA Malang. Operasi pun berjalan lancar. Ita berhasil mendonorkan ginjalnya. Namun sayang, meski operasi berjalan lancar, sisa uang yang diharapkan ternyata tak kunjung datang. Ita hanya diberi Rp 70 juta saja.
"Sayangnya saat itu memang tak ada perjanjian hitam di atas putih. Sehingga sulit bagi saya untuk menagih janji Erwin itu," kata Ita.
Pihak RSUD dr Saiful Anwar belum mau memberikan klarifikasi. Kasubag Humas RSUD Saiful Anwar, Dini mengatakan pihaknya tengah melakukan audit internal. Ia menjelaskan audit berkaitan dengan tim dokter yang menangani operasi transplatansi ginjal terhadap Ita. (amr)
Advertisement