Giliran Dua Rumah Anak Hasan Aminuddin Digeledah KPK
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah dua rumah di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu, 4 September 2021. Dua rumah itu milik Zulmi Noor Hasani dan Dini, keduanya anak Hasan dengan mantan istri, Dian Prayuni.
Sebelumnya, Senin, 30 Agustus 2021 lalu, Hasan, anggota DPR RI terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK bersama istrinya, Puput Tantriana Sari (Bupati Probolinggo). Juga sebanyak 18 Aparatur Sipil Negara (ASN).
Penggeledahan di rumah Zulmi dan Dini sejak Sabtu siang sekitar pukul 13.00 itu masih berlangsung hingga sore ini. Sejumlah personel polisi tampak berjaga-jaga di balik pintu rumah bercat putih dengan pintu tertutup itu.
Seorang penyidik KPK terlihat membawa koper hitam, kemudian diletakkan di teras rumah di jantung Kota Kraksaan itu.
Seorang warga sekitar menuturkan, penyidik KPK terlebih dulu menggeledah rumah Dini. Setelah itu penyidik komisi antirasuah itu bergeser ke timur, ke rumah Zulmi.
Zulmi, putra Hasan yang diduga digadang-gadang akan maju dalam Pilkada Probolinggo 2023 untuk menggantikan “Dinasti Hasan-Tantri”. Indikasinya, kini banyak baliho dan banner dengan foto Zulmi bersanding Hasan bertebaran di sejumlah tempat di Kabupaten Probolinggo.
Warga yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, penyidik KPK berkacamata yang menggeledah rumah Zulmi sempat memeriksa seorang perempuan. “Ada perempuan yang diperiksa tetapi saya tidak tahu identitasnya,” katanya.
Warga berinisial F itu bahkan mengatakan, sempat bertanya isi koper hitam kepada penyidik KPK. “Kata penyidik uang miliaran,” katanya.
Saat keluar dari rumah Zulmi, seorang penyidik KPK memang membawa sebuah koper warna hitam. Koper itu kemudian dimasukkan ke dalam mobil Kijang Innova bernomor polisi W-1408-Z. Tampak sejumlah polisi mengawal mobil tersebut.
KPK Bawa 17 Tersangka
Sementara itu, sebanyak 17 aparatur sipil negara (ASN) yang sempat diperiksa oleh penyidik KPK sekitar delapan jam di Mapolres Probolinggo akhirnya dibawa ke Jakarta, Jumat malam, 3 September 2021. Ke-17 ASN itu menjadi tersangka dalam jual beli jabatan penjabat (Pj) kepala desa (kades).
Mereka dibawa ke Jakarta dengan lebih dulu transit di Surabaya dengan minibus pariwisata dengan nomor polisi N-7186-UV. Barulah mereka diterbangkan ke Jakarta melalui Bandara Juanda, pada Sabtu pagi, 4 September 2021,
Bersama mereka juga diamankan sebanyak 4 empat koper besar sebagai barang bukti. Ke-17 ASN menjadi tersangka pemberi suap kepada Bupati Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminuddin, anggota DPR RI dan Camat Paiton, Muhammad Ridwan dan Camat Krejengan, Doddy Kurniawan.
Ke-17 tersangka itu, Ali Wafa, Mawardi, Mashudi, Maliha, Mohammad Bambang, Mashuren, Abdul Wafi, Khoim, Ahmad Syaifullah, Jaelani, Uhar, Nurul Hadi, Nurul Huda, Hasan, Sahir, Sugito, dan Samsudin. Mereka juga akan ditahan menyusul lima tersangka lain yang telah ditahan KPK yakni, suami-istri Tantri dan Hasan, dua camat, dan seorang Pj Kades Karangren, Kecamatan Krejengan.
Rumah pribadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolingg, Dwijoko Nurjayadi di Perumahan Green Royal Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo juga digeledah penyidik KPK, Jumat sore, 3 September 2021.
Tetapi penyidik KPK yang mengendarai lima mobil itu hanya membawa sebuah koper dari rumah Dwijoko.
Advertisement