Giliran Kakak Hasan Aminudin dan Direktur PDAM Diperiksa KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa sebanyak 15 orang saksi terkait korupsi yang menjerat Bupati Probolinggo non-aktif, Puput Tantriana Sari dan suaminya, Hasan Aminudin, mantan anggota DPR RI, di Mapolresta Probolinggo, Rabu, 24 November 2021.
Termasuk di antara yang diperiksa komisi anti-rasuah itu kakak kandung Hasan Aminudin, Abdul Hafid Aminudin dan Direktur PDAM Kabupaten Probolinggo, Gandhi Hartoyo.
Hafid Aminudin yang juga pengasuh pesantren di Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo itu datang ke Mapolresta didampingi penasihat hukumnya. Ia memasuki Ruang Rupatama Mapolresta Probolinggo untuk menjalani pemeriksaan.
Saksi lain yang diperiksa penyidik KPK adalah Direktur PDAM, Gandhi Hartoyo. Saat dicegat wartawan, mantan anggota DPRD Kabupaten Probolinggo itu diperiksa sebagai saksi kasus korupsi Tantri dan Hasan.
"Saya dipanggil terkait kasus gratifikasi dan TPPU (Tindak Pidana Pencucian Uang) dengan tersangka Hasan Aminuddin dan Puput Tantriana sari, mohon doanya ya," katanya.
Hari ini memang sekitar 10 petugas dari KPK kembali mendatangi Mapolresta Probolinggo. Mereka naik tiga mobil warna hitam. Tampak di antara petugas membawa sebuah koper besar, yang diduga berisi berkas-berkas kasus korupsi di Kabupaten Probolinggo.
Sementara Juru Bicara KPK, Ali Fikri menjawab wartawan via telepon membenarkan, Rabu hari ini KPK memeriksa sebanyak 15 saksi terkait kasus korupsi di Probolinggo. Ke-15 orang itu masing-masing:
1. Hadi Djoko Purwanto (Wiraswasta)
2. Abdul Hafid Aminuddin (Wiraswasta)
3. Mudjito (Camat Maron)
4. Mimik (Kabid Penanaman Modal-DPMPTSP)
5. Heri Sudjono (Eks Sekretaris Dinas Perumahan Dan Pemukiman)
6. Ir. Anggit Hermanuadi (Eks Kepala Bappeda Kab. Probolinggo)
7. Gandhi Hartoyo (Direktur Perusahaan Air MINUM (PDAM) Kab. Probolinggo)
8. Yudhi Wibowo (Kabag Administrasi PDAM Kab. Probolinggo)
9. Syaiful Anam (Kasubbbag. Kas Bendahara PDAM Kab. Probolinggo)
10. Tanto Walono (Eks Kepala Badan Keuangan Daerah)
11. Nurul Wahidah (Staf Logistik Yayasan Pondok Hati)
12. Agus Budianto (Sekretaris Camat Maron)
13. Asrul Bustami (Kabid Bina marga Kab. Probolinggo).
14. Pitra Jaya Kusuma (Ajudan Bupati Probolinggo)
15. Faisal Rahman (Ajudan Bupati Probolinggo)
Seperti diketahui, kasus korupsi di Probolinggo mencuat saat KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Tantri dan suaminya, Hasan Aminudin, anggota DPR RI, akhir Agustus lalu. Keduanya kemudian menjadi tersangka jual-beli jabatan penjabat kepala desa (Pj Kades) di Kabupaten Probolinggo.
Ternyata, KPK mengembangkan kasus jual-beli jabatan menjadi kasus lain seperti, gratifikasi dan TPPU. Tantri dan Hasan hingga kini masih menjadi tahanan KPK selama proses penyidikan.
Advertisement