Giliketapang Krisis Air, Pipa PDAM Akan Perbaiki Senin Depan
Sudah sekitar dua pekan ini warga di Pulau Giliketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo krisis air bersih. Sisi lain dengan alasan cuaca buruk ditandai dengan gelombang besar, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Probolinggo berencana memperbaiki pipa bawah laut yang rusak Senin depan, 9 Januari 2023.
“Sesuai informasi dari pihak penyelam yang juga penyedia pipa HDPE (High Density Polyethylene, Red.) serta alat perekat pipa HDPE, perbaikan pipa PDAM bawah laut yang rusak ini dijadwalkan Senin depan," kata Kepala Teknis PDAM Kabupaten Probolinggo, Hari Supriyanto kepada wartawan, Jumat, 6 Januari 2023.
Sekadar informasi, pipa HDPE merupakan pipa plastik yang terbuat dari campuran minyak bumi. Ciri khas dari pipa ini berwarna hitam pekat dan memiliki garis biru yang berjumlah empat buah di sepanjang pipa.
Meski dijadwalkan Senin depan, kata Hari, masih tergantung kondisi cuaca. Artinya, jika cuaca membaik ditandai dengan landainya gelombang di laut, maka perbaikan pipa bisa dilakukan.
Untuk teknis perbaikan pila di kedalaman laut sekitar 30 meter itu, kata Hari, pipa HDPE berdiametr 8 dim itu akan dipotong kemudian disambung ulang. “Sebab pipa yang rusak itu tertekuk membentuk huruf ‘A’ sehingga perlu dipotong dan disambung ulang,” katanya.
Diharapkan Senin depan cuaca membaik sehingga perbaikan pipa bawah laut bisa selesai dalam sehari. “Setelah perbaikan pipa selesai, demi pengamanan, kami akan memasang tanda di sepanjang jalur pipa PDAM,” ujar Hari.
Pihak PDAM juga mengajak Kepala Desa Giliketapang, Badrul Munir dan warganya untuk ikut menjaga jaringan pipa bawah laut. “Kalau ada kapal-kapal tongkang yang parkir di perairan selatan Giliketapang agar diingatkan jangan sampai jangkarnya mengenai pipa bawah laut,” katanya.
Terkait rusaknya jaringan pipa PDAM, ngopibareng.id menerima laporan kronologis dan progres gangguan akibat bencana pipa distribusi air PDAM untuk warga Giliketapang. Dilaporkan, pada 23 Desember 2022 lalu terjadi dua kejadian di Pulau Giliketapang.
Pertama, terjadi tanah longsor di Pantai Giliketapang tepatnya di RT 16 dan 17 akibat hantaman badai. Kedua, tiga kapal tongkang yang sedang lego jangkar terbawa gelombang di atas perpipaan bawah laut PDAM.
Yang jelas, longsor menyebabkan pipa distribusi air PDAM terputus. Air tidak dapat mengalir ke Pulau Giliketapang dengan indikator tekanan manometer di Dusun Bandaran, Desa/Kecamatan Dringu menunjukkan ambang tinggi.
Hasil pengecekan menunjukkan, pipa mengalami kerusakan sepanjang 300 meter akibat longsor. Terinci, 200 meter pipa hancur dan sekitar 100 meter lebih pipa hilang. Adapun kondisi pipa bawah laut belum terdeteksi karena faktor cuaca.
Laporan itu juga menyebutkan, tim menemukan titik kerusakan pipa bawah laut di kedalaman 19 meter. Hal ini diduga akibat terseret jangkar kapal tongkang di perairan Pulau Giliketapang. Pipa menunjukkan tertekuk hingga membentuk siku.
Kerusakan pipa bawah laut membuat pasokan air bersih untuk sekitar 8.500 warga Giliketapang terhenti. Akibatnya, warga pun kelimpungan karena di pulau yang berjarak sekitar 8 kilometer di sebelah utara Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo tidak dijumpai sumber air bersih.
Sumur-sumur gali milik warga airnya payau sehingga tidak cocok untuk memasak dan air minum. Memang warga masih bisa memanfaatkan air sumur tersebut untuk mandi, cuci, dan kakus. “Sebagian warga yang tidak punya sumur ya mandi di laut,” kata Thoif, warga Giliketapang.