Gili Labak, Eksotis di Ujung Timur Pulau Madura
Segudang destinasi dimiliki Pulau Madura. Termasuk wisata bahari. Keindahannya tidak kalah dengan Bali atau pun Lombok.
Salah satunya ialah Gili Labak. Pulau ini berada di ujung timur Madura. Saking indahnya, para traveller menjuluki Gili Labak sebagai surga tersembunyi.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata I Gde Pitana mengatakan, Gili Labak adalah destinasi anggun yang berada di Kabupaten Sumenep, Madura.
"Gili Labak adalah salah satu destinasi wisata eksotis yang ada di wilayah Kabupaten Sumenep. Pesona pantai ini hadir dari pasir putih yang sangat bersih dan masih sangat asri. Sangat ideal untuk menjadi destinasi liburan," ujar Pitana.
Aura eksotisme Gili Labak terpancar dari kolaborasi sempurna pasir putih dan birunya air laut. Hal ini semakin dikuatkan dengan kualitas air yang sangat jernih.
Begitu juga dengan terumbu karang yang terjaga sangat baik. Buat pecinta aktivitas snorkeling, Gili Labak adalah destinasi yang pas. Air laut yang jernih akan membuat jarak pandang bisa menjadi lebih luas.
"Pancaran kesempurnaan ini membuat Gili Labak menjadi destinasi yang pas untuk melakukan berbagai aktivitas bahari. Ditambah lagi dengan udaranya yang segar, jauh dari polusi kota," imbuh Pitana.
Deretan keseksian Gili Labak tidak berhenti sampai disitu. Pulau Kecil ini juga menawarkan pemandangan sunset sekaligus sunrise yang menawan.
Romantisme matahari yang kembali keperaduan, menjadi santapan wajib bagi wisatawan yang berkunjung. Begitu juga saat matahari bangkit dari tidurnya. Lembayung cahaya jingga begitu menyejukkan. Begitu syahdu dan mempesona.
"Dengan keanggunannya itu, Gili Labak jadi salah satu tempat wisata yang populer di Madura. Pulau kecil ini juga telah berpenghuni. Jumlahnya sekitar 30 kepala keluarga," sambung Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni.
Dari segi aksesibilitas, Gili Labak cukup mumpuni. Bahkan boleh dibilang cukup mudah. Dari pusat Kabupaten Sumenep, wisatawan hanya perlu menuju pelabuhan Kalianget dan menyeberang dengan kapal-kapal lokal penyedia jasa penyeberangan.
Selain itu wisatawan bisa juga menyeberang lewat Desa Lobuk. Di desa ini memang ada pelabuhan kecil yang bisa mengantarkan wisatawan ke Gili Labak. Secara geografis, desa ini juga lebih dekat dijangkau. Terutama untuk wisatawan dari luar Sumenep.
"Bisa juga lewat Desa Kombang di Kecamatan Talango. Anda bisa menuju Desa Kombang dari Pelabuhan Kalianget untuk transit. Baru dari Desa Kombang ini Anda bisa menyewa perahu nelayan untuk menyeberang ke Gili Labak. Waktu menyeberang akan lebih singkat dari Desa Kombang ini," timpal Kepala Bidang Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata Wawan Gunawan.
Meskipun Gili Labak belum memiliki amenitas sesungguhnya, wisatawan dapat menyewa rumah warga untuk menginap. Atau bisa juga dengan menggunakan tenda alias berkemah. Ini tentunya menambah sensasi lain dari Gili Labak.
"Gili Labak pun kini sudah mulai dikembangkan oleh pemerintah daerah. Berbagai konsep dilakukan untuk mempercantik pulau ini. Begitu juga peyewaan fasilitas menyelam dan lain sebagainya. Mungkin untuk amenitas pemerintah daerah dapat menerapkan konsep nomadic tourism kedepannya," ujar Wawan Gunawan.
Bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya Pesona Madura memang tak terbantahkan. Pulau di seberang Kota Surabaya itu kaya destinasi coastal zone. Gili Labak adalah salah satunya.
“Madura itu wow banget. Jauh sebelum jembatan Suramadu beroperasi. Banyak lokasi wisata menarik di sana. Apalagi destinasi baharinya. Begitu juga dengan seni budayanya. Silakan datang dan buktikan sendiri kalau tidak percaya,” kata Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)