Gila, Unesa Beri Kebebasan Skripsi Bagi Mahasiswa Yang Ikut PON
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberi bonus yang sangat gila bagi mahasiswanya. Ini khusus mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua. Bonusnya beragam, tapi yang paling gila adalah mahasiswa dibebaskan dari skripsi.
"Apresiasi tambahan tolong SE yang ada dirubah, untuk semua mahasiswa yang berangkat pon selain selain kebebasan UKT satu semester juga kita beri tambahan yaitu bebas skripsi. Kalo yang pascasarjana masuk tesis langsung menghadap saya, langsung saya tandatangani," ungkap Rektor Unesa, Prof Nurhasan disambut tepuk tangan meriah atlet dalam pemberian apresiasi di Gedung Rektorat Unesa, Lidah, Surabaya, Selasa 2 November 2021.
Untuk bonus UKT beragam tiap mahasiswa sesuai dengan prestasi yang ditorehkan. Misalnya, perenang Adinda Larasati Kirana Dewi yang berhasil meraih medali terbanyak bagi Jatim dengan delapan emas dan satu perak sekaligus enam pemecahan rekor nasional diberi beasiswa penuh sampai jenjang S3.
"Kamu saya beri apresiasi beasiswa sampai S3, saya siapkan kursi khusus dosen di Fakultas Ilmu Olahraga biar kolam renang yang ada juga bagian punya anda. Kamu siap-siap jadi penerus kita di Fakultas Ilmu Keolahragaan," ungkap pria yang akrab disapa Cak Hasan itu.
Tak hanya itu, karena Dekan FIB juga memiliki keahlian di renang, Nurhasan langsung meminta atlet yang kini semester tiga itu agar menjadi asisten dosen.
Berbeda dengan Dinda, Wahyu Anggoro yang berhasil meraih emas dan melakukan pemecahan rekor nasional diberi bonus tambahan berupa bebas tes toefl. Dia sudah dinyatakan lulus namun belum bisa mendapat ijazah karena terkendala belum lulus toefl.
Nurhasan mengatakan, bonus ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kampus kepada atlet yang tidak hanya mengharumkan nama Unesa namun juga mengharumkan nama Jawa Timur, bahkan Indonesia di kancah internasional.
"Ini upaya kita bersama mendukung adik-adik tujuan memberi kesempatan agar atlet bisa fokus saat latihan dengan apresiasi UKT kita harap bisa lebih semangat lagi. Bahkan, kita harap bisa menjadi SDM olahraga untuk mengembangkan olahraga ke depan. Kita gak banyak dosen punya keterampilan misal di renang, olahraga tarung, lalu angkat besi," jelas guru besar bidang olahraga itu.
Dengan bonus itu, pria yang juga Ketua Pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jatim itu meminta kepada wakil rektor, dekan, wakil dekan, dosen untuk membantu proses belajar mahasiswa yang menjadi atlet profesional.
"Tugasnya atlet itu ada tiga. Pertama latihan, kedua latihan, dan ketiga latihan. Tugasnya itu aja, sekolah urusan wadek satu, wadek tiga, dan dekan. Kalau ada yang persoalan laporannya langsung ke Nurhasan," tuturnya.
Ia pun berharap, agar atlet bisa menuntaskan kuliahnya dengan tepat waktu. Sebab, berkaca pengalaman dahulu banyak atlet yang masa depannya sangat jauh dari kata layak.
Sementara itu, Ketua Harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, M Nabil menyampaikan apresiasi kepada Unesa yang turut memperhatikan prestasi atlet.
"Saya bilang ini gila, karena ini baru pertama kali di Indonesia ada bonus bebas skripsi. Tentu ini sangat kita apresiasi karena ini mendukung atlet untuk dapat fokus berlatih agar memberikan prestasi tidak hanya bagi Jawa Timur, tapi juga Indonesia," ungkap Nabil.
Selain itu, ia juga mengapresiasi karena Unesa sudah sangat membantu KONI Jatim ketika menyelenggarakan program Puslatda New Normal jelang PON.