Gigolo Bunuh Klien SPG karena Emosi Dibilang Tak Bisa Puaskan
Seorang gigolo membunuh kliennya yang berprofesi sebagai sales promotion girl (SPG). Sebelum tewas dibunuh gigolo bernama Putu Bagus Wijaya alias Gustu (33), SPG Ni Putu Yuniawati (39) sempat disetubuhi dengan dibumbui kekerasan.
Hal tersebut diungkap Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan, setelah mendapat hasil autopsi mayat Yuniawati.
Untuk diketahui, sales promotion girl mobil tersebut dibunuh di Penginapan Teduh Ayu 2 di Jalan Kebo Iwo Utara Padangsambian, Denpasar Barat, Senin 5 Agustus 2019 lalu.
Sementara Gustu ditangkap pada hari Kamis 8 Agustus pekan lalu di Minajasa, Sulawesi Utara. Polisi merilis kasus itu, Senin 12 Agustus. “Ada luka robek di kelamin. Bibir kelamin agak bengkak. Hasil autopsi menunjukkan adanya persetubuhan dengan kekerasan,” terang Kombes Ruddi seperti diktuip dari Beritabali.com
Ia menjelaskan, tersangka Gusti adalah seorang gigolo freelance yang menjajakan dirinya melalui situs online. Perkenalannya dengan korban terjadi beberapa minggu lalu di media sosial, setelah tersangka berniat membeli mobil jenis Xpander ke korban.
“Saat berkenalan, korban menanyakan ke tersangka apa pekerjaannya selain jual beli mobil. Dijawab tersangka seorang gigolo,” beber Kombes Ruddi.
Korban akhirnya kepincut dengan tersangka. Setelah mencairkan cek di kawasan Renon, mereka makan siang di Tiara.
Di sanalah korban kemudian membayar tersangka dengan bayaran sebesar Rp 500.000. Bahkan, korban juga merasa prihatin melihat ponsel tersangka pecah dan retak, dan kemudian membelikannya ponsel seharga Rp 1,9 juta.
“Setelah makan siang, korban dan pelaku ada kesepakatan menginap di Penginapan Teduh Ayu 2,” ujar mantan Kapolres Badung ini.
Mereka kemudian menuju penginapan Teduh Ayu 2 Jalan Kebo Iwo Utara Padangsambian Denpasar Barat, pada Senin 5 Agustus 2019 sekitar pukul 18.00 WITA. Di kamar penginapan nomor 8 itulah, keduanya beberapa kali bersetubuh.
“Terjadi beberapa kali persetubuhan dan korban tidak puas dengan apa yang diberikan pelaku karena sudah dibayar. Akhirnya korban mengatakan kamu belum memuaskan. Saya sudah rugi, saya sudah berikan kamu handphone kamu tidak memuaskan kepada saya,” beber Kombes Rudi.
Tidak hanya kesal kurang puas, korban yang dikarunia dua anak itu menampar tersangka. Akibatnya tersangka emosi. Pria asal Sinabun Buleleng itu memiting leher korban dan mulutnya dibekap handuk hingga lemas dan tewas.
“Leher korban dipiting dan mulutnya ditutup dengan handuk sehingga lemas dan tewas. Setelah itu tersangka keluar dari kamar penginapan dan bertemu dengan karyawan. Kepada karyawan dia mengatakan korban akan keluar 30 menit lagi dan akan dijemput gojek,” beber mantan Wadireskrimsus Polda Bali itu.
Sementara dari luka yang diderita korban, ditemukan luka memar di kiri dan kanan leher, luka memar pada kelopak mata atas kanan bawah dan kiri, luka memar pipi kiri dan hidung.
Advertisement