Gibran Rakabuming Makin Moncer di Bursa Pilwali Solo
Solo Raya Polling telah menggelar survei elektabilitas calon Walikota Solo menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020. Hasilnya, elektabilitas putra Presiden Joko Widodo yaitu Gibran Rakabuming melesat akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Survei dilaksanakan sejak 14-20 Juni 2020 dengan jumlah responden 1.008 orang dari 128 lokasi survei. Responden dipilih secara acak dari Daftar Pemilih Tetap (DPT). Survei ini memiliki margin of error 3,5 persen dengan tingkat signifikansi 95 persen.
Direktur Solo Raya Polling, Suwardi mengatakan jika elektabilitas Gibran berhasil menyalip rivalnya yaitu Achmad Purnomo. Selain faktor pandemi virus corona, pernyataan dan aksi Purnomo juga dinilai memiliki andil yang membuat masyarakat Solo lebih mendukung ayah Jan Ethes dan La Lembah Manah itu sebagai calon pemimpin mereka.
“Gibran mendapatkan 55 persen responden yang memilihnya dalam Pilkada 2020 ini. Sedangkan Purnomo hanya mendapatkan 36 persen responden yang memilihnya,” terang dia.
Lebih lanjut Suwardi membeberkan jika langkah Purnomo yang mengajukan pengunduran diri di Pilkada Solo justru menjadi blunder. Keputusan tersebut dinilai turut mempengaruhi rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap Purnomo.
Manuver politik Purnomo tersebut berdasarkan survei Solo Raya Polling telah dipersepsikan negatif oleh responden. Sebanyak 18 persen responden menilai langkah tersebut biasa saja, 10 persen menilai positif, 4 persen warga menilai tidak bijaksana, dan 67 persen menilai kurang bijaksana.
“Ada 71 persen masyarakat menilai maju mundurnya Pak Purnomo itu dipersepsikan negatif,” terang Suwardi lagi.
Lembaga ini tidak hanya melakukan survei terhadap elektabilitas Gibran dan Purnomo saja, tetapi juga kandidat lainnya. Diantaranya adalah pasangan Purnomo sebagai bakal calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa dan Ketua DPRD Kota Solo Budi Prasetyo, serta pasangan independen, Bagyo Wahyono - FX Suparjo.
Hasilnya, elektabilitas mereka cukup rendah. “Nama-nama lain hasilnya sangat rendah. Pak Teguh cuma 4 persen, yang lain 1 atau bahkan 0 persen. Ada 4 persen yang tidak menjawab,” pungkas Suwardi.
Advertisement