Gibran Rakabuming dapat Nomor Urut 1 Pilkada Solo
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo telah selesai melaksanakan tahapan pengundian nomor urut dua pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota. Pengundian nomor dilakukan dalam rapat pleno di Hotel Sunan, Solo, Kamis 24 September 2020.
Dalam pengundian kali ini, pasangan yang diusung PDIP dan didukung delapan parpol, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso mendapatkan nomor urut satu.
Teguh dan tim lainnya yang hadir mendampingi langsung bertepuk tangan begitu mengetahui Gibran mendapatkan nomor urut satu.
Nomor urut itu sama dengan yang didapat ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Pilpres. "Kebetulan saja nomor urut satua. Saya tidak masalah dapat nomor urut berapa, mau satu atau dua, sama saja," ujar ayah Jan Ethes dan La Lembah Manah ini.
Suami Selvi Ananda ini mengatakan, dirinya juga tidak pernah memprediksi akan dapat nomor urut satu. Apalagi pengundian nomor urut oleh KPU dilakukan dengan terbuka. Sehingga tidak bisa diprediksikan atau diatur sebelumnya.
"Saya datang ke sini sama Pak Teguh bawa dua nomor. Nomor urut satu dan nomor urut dua," ujar Gibran soal gambar angka satu yang dilukis wajah dirinya plus nama Gibran-Teguh.
Dalam Pilkada ini, Gibran-Teguh secara resmi diusung PDIP dan mendapatkan dukungan dari delapan parpol di Kota Solo. Delapan parpol yang mendukung pencalonan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakoso adalah, Partai Golkar, Partai PAN, Partai Gerindra, PKB, Partai Demokrat, PPP, Partai Perindo, dan NasDem.
Sedangkan paslon Bagyo Wahyono dan FX Supardjo yang berangkat dari jalur independen hanya didukung organisasi masyarakat (ormas) Tikus Pithi Hananta Baris.
Gibran adalah putra sulung Presiden Jokowi yang kini juga menjadi kader PDIP. Sementara Teguh Prakosa adalah anggota DPRD Kota Solo fraksi PDIP. Mereka didukung mayoritas partai politik pemilik kursi DPRD.
Lawannya, yakni Bagyo Wahyono penjahit baju yang biasa menyuplai barang dagangan ke Beteng Trade Center maupun Pusat Grosir Solo. Sementara Supardjo adalah pegawai swasta yang juga menjabat ketua RW di Pajang. Mereka maju dari jalur independen usai berhasil mengumpulkan lebih dari 30 ribu KTP warga.
Advertisement