Giatlah Bersilaturahim, Ini Jaminan Tambahan Usia
"Salah satu manfaat dari silaturahim adalah tambahan usia. Ini ada kisah yang terjadi pada zaman Nabi Daud AS,” kata KH Farmadi Hasyim.
Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan bahwa siapa yang ingin mendapatkan tambahan usia, salah satunya adalah dengan terus menjaga semangat silaturahim. Belum lagi manfaat lain yang dapat direngkuh dengan kebiasaan baik tersebut.
“Hadits yang menerangkan manfaat silaturahim sudah kerap kita dengar, apalagi pada kegiatan halal bi halal,” kata KH Farmadi Hasyim. Dan mentradisikan silaturahim semakin menemukan momentum pada hari raya Idul Fitri, lanjutnya.
Menurutnya, salah satu manfaat dari silaturahim adalah tambahan usia. “Ini ada kisah yang terjadi pada zaman Nabi Daud AS,” kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Timur ini.
“Suatu saat seseorang datang menemui Nabi Daud AS,” kata Ustadz Farmadi memulai cerita kala ditemui di kediamannya, kawasan Sedati Sidoarjo. Kehadiran sang tamu ternyata dilandasi keinginan yang demikian tinggi agar bisa memiliki suara merdu sebagaimana yang telah melekat pada diri Nabi Daud.
Namun, bukan jawaban menggembirakan yang terlontar dari Nabi Daud AS kepada orang ini. “Urungkan saja niat kamu untuk belajar mendapatkan suara merdu seperti saya,” katanya.
Karena penasaran, sang tamu kemudian bertanya. “Mengapa Anda tidak mendukung keinginan saya untuk mempunyai suara merdu?”
“Hidup kamu tidak akan lama. Hanya tinggal tiga hari,” jawab Nabi Daud. Karena percuma saja kalau segala teknik untuk mendapatkan suara merdu diajarkan, toh dalam waktu yang tidak lama akan segera meninggal, lanjutnya.
Betapa kecewa dan sedihnya tamu ini. Ternyata penolakan Nabi Daud bukan terkait kemampuan dirinya. Justru sang nabi menginformasikan bahwa usianya tak akan lebih dari tiga hari kedepan.
Dengan langkah gontai, dia meninggalkan kediaman Nabi Daud AS. Dirinya juga membenarkan, untuk apa belajar dan akhirnya memiliki suara bagus tapi tidak lama kemudian meninggal. Mungkin yang terpenting adalah mengisi sisa usia dengan amal terbaik, bukan latihan olah suara.
“Akhirnya orang ini pergi ke sejumlah ulama, keluarga, tetangga dan siapa saja yang dikenalnya,” terang Ustadz Farmadi. Kepada kalangan yang dijumpai dan datangi, dirinya tidak bercerita terkait jatah umur yang hanya dalam hitungan hari tersebut, lanjut Kasi Pemberdayaan KUA dan Keluarga Sakinah Kanwil Kemenag Provinsi Jatim ini.
Sampai suatu ketika, orang ini datang lagi menemui Nabi Daud AS. “Maaf, saya datang lagi,” katanya.
Dan kalau dihitung dari pertemuan terakhir, ternyata itu sudah berlangsung sepekan. “Sehingga ada bonus beberapa hari dari kematiannya yang diperkirakan Nabi Daud AS,” terang alumnus Pesantren Al-Khoziny Sidoarjo tersebut.
“Ya, usia kamu bertambah dari perkiraan tiga hari lantaran kegemaran kamu melakukan silaturahim,” ungkap Nabi Daud kepada sang tamu.
Kisah ini, dalam pandangan Ustadz Farmadi menjadi penyemangat kepada kaum Muslimin untuk terus mentradisikan silaturahim. “Karena manfaat silaturahim sangat banyak, termasuk tambahan rejeki,” urainya.
Tantangan membiasakan silaturahim kian berat dengan kemajuan teknologi dan kemudahan akses internet. “Kadang kita mencukupkan silaturahim lewat media sosial dan aplikasi melalui gawai,” sergahnya. Padahal silaturahim fisik, berjabatan tangan akan memiliki manfaat lebih, lanjutnya.
Oleh karena itu, kemudahan hidup di akhir zaman jangan sampai menanggalkan kebiasaan silaturahim fisik sebagaimana diajarkan agama. “Soal manfaat silaturahim dizaman now tetap akan dirasakan seketika, juga di masa mendatang,” tandasnya. (adi)