Ghibah, Dosa yang Jadi Menu Favorit
Memang terkesan aneh. Tapi demikiahlah kenyataannya. Aneh, tapi nyata, itulah istilah yang pas untuk perbuatan dosa yang satu ini.
“Ghibah, atau yang lebih kita kenal dengan istilah ngrasani, merupakan dosa yg menjadi menu favorit kita. Dan ghibah tersebut bukan hanya membudaya, tapi juga ‘dibudidayakan’ supaya terjaga kelestariaannya. Na'udzu billahi mindzalik!”
Demikian pesan Ustadz Ilham Zubair, dalam pesannya kepada jamaah pengajiannya di Wiyung Surabaya. Berikut penjelasan lengkapnya:
"(Ghibah adalah) ucapanmu tentang sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu." Sabtu Rasulullah Muhammad Saw.
Lantas apa definisi ghibah? Mari kita merujuk pada salah satu dawuh Kanjeng Rasul Muhammad saw:
هل تدرون مالغيية ؟ قالوا الله ورسوله اعلم. قال: ذكرك اخاك بمايكرهه. قيل ارئيت ان كان في اخي مااقوله ؟ قال: ان كان فيه ماتقول فقد اغتبتّه، وان لم يكن فيه فقد بهتّه. (رواه مسلم)
"Apakah kalian tahu apa itu ghibah? Para Sahabat menjawab: Allah dan RasulNya yg lebih tahu. Beliau bersabda: (Ghibah adalah) ucapanmu tentang sesuatu yang tidak disukai oleh saudaramu. Para sahabat bertanya: Bagaimana jika apa yg saya katakan sesuai dg kenyataan? Maka Rasul pun menjawab: Jika yang kamu katakan sesuai dengan kenyataan, maka kamu telah mengumpatnya, dan jika tidak sesuai dengan kenyataan, maka kamu telah berdusta (memfitnahnya).
Dari dawuh Kanjeng Rasul diatas sudah jelas, yang dikatakan ghibah adalah membicarakan keburukan orang lain yang sesuai dengan kenyataan. Adapun jika tidak sesuai dengan kenyataan, maka dinamakan buhtan, atau yang lebih kita kenal dengan istilah menfitnah. (adi)