GG Enduro Team Sapu Bersih Kejuaraan IERC 2020
Gudang Garam Enduro Team (GGET) merajai kompetisi nasional Duracore Indonesia Enduro Rally Championship (IERC) 2020. Hal ini semakin memantapkan posisi GGET sebagai jawara kompetisi offroad nasional. GGET dominan sejak hari pertama IERC digelar November 2020. Dalam kompetisi ini, GGET menurunkan 4 tim yang terdiri dari 12 pebalap.
IERC 2020 memberi tantangan luar biasa kepada para rider (pembalap) yang berasal dari dalam dan luar negeri. Mengambil start dari Gunung Kelud menuju Bromo-Arjuno Malang, kompetisi ini benar-benar menguji ketahanan para rider selama tiga hari berturut-turut.
Keganasan trek yang menyusuri kawasan hutan dan gunung menjadi tantangan para rider di balik kemudi. Selain guyuran hujan yang membuat lintasan licin dan berat, tak ada rute khusus yang disediakan panitia di kompetisi ini. Para rider harus membaca GPS yang terpasang di setang kemudi agar tak keluar jalur.
Beratnya medan yang harus diselesaikan tak pelak mengandaskan 50 persen pebalap sejak hari pertama. Separuh pebalap terpaksa keluar trek dan tersesat karena tak mampu menyelesaikan lintasan buta.
Tim Gudang Garam menunjukkan kelasnya. Mereka mendominasi 3 posisi puncak dan mengantarkannya menjadi Juara Umum Duracore IERC 2020. Selain itu, pembalap Adies dari tim Gudang Garam berhasil memecahkan rekor Hole in Track dengan waktu 2 jam 52 menit. Atas prestasi ini, ia berhak membawa pulang motor special engine dari Duracore.
Owner GGET Slamet Budiono atau yang akrab disapa Mbah Mett mengapresiasi kerja keras timnya yang menyelesaikan etape berat ini. Meski baru pertama kali mengikuti IERC, GGET mampu menyapu bersih podium juara di kompetisi nasional ini.
“Saya mengapresiasi kerja keras dan dedikasi tim GGET. Ini kompetisi yang berat dan panjang. Hujan deras dan etape panjang selama tiga hari mampu diselesaikan dengan hasil terbaik,” kata Mbah Mett.
Ketua Pelaksana IERC 2020 Edi Kampang angkat topi atas kemampuan pebalap Gudang Garam. Menurutnya, tingkat kesulitan yang dihadapi pebalap di kompetisi ini jauh lebih besar dari event sebelumnya.
“Tahun ini jalur IERC jauh lebih menantang dibanding tahun lalu. Sekitar tiga kali lipat dibanding tahun lalu," katanya.
Selain medan yang mencekam, para pebalap tak mengetahui rute yang akan ditempuh di tengah hutan. Satu-satunya petunjuk yang diberikan kepada mereka adalah GPS (global positioning system). Sehingga selain keahlian menguasai kemudi, kemampuan membaca GPS turut menentukan kompetisi ini. Peserta yang keluar jalur atau trek dipastikan tereliminasi dan tak bisa melanjutkan balapan.
Karena itu Edi Kampang mengapresiasi hasil yang diraih tim Gudang Garam yang menyabet gelar Team Class dan Overall Class dan menjadi The Best Team di gelaran IERC 2020. Serta menyingkirkan 50 tim dan 50 pebalap perorangan dari dalam dan luar negeri.
Advertisement