Gerombolan Pelajar Bermotor di Kota Mojokerto Serang Sekolah
Gerombolan pelajar bermotor menyerang sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Mojokerto. Mereka menggeber motor dan melempari kaca jendela kelas dengan batu. Akibatnya, tiga kaca jendela pecah.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu 23 Agustus 2023, siang. Saat itu, para siswa MAN 1 Kota Mojokerto sedang melaksanakan salat dzuhur berjamaah, sehingga kondisi kelas kosong.
Rombongan pelajar dari sekolah lain itu terekam kamera CCTV Rusunawa Cinde, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, saat melintas di depan sekolah tersebut. Karena letak Rusanawa tepat berada di depan sekolah. Selain kamera CCTV, gerombolan pelajar itu juga terekam kamera ponsel warga Rusunawa.
“Pakai seragam, tapi ditutupi pakai jaket. Semua laki-laki,” kata Rian 32 tahun seorang Satpam Rusanawa Cinde saat ditemui di Pos jaga.
Menurut dia, puluhan pelajar bermotor itu tiba-tiba saja datang dari arah selatan dengan menggeber-geber knalpot. “Tadi kelihatan ada yang lempar-lempar pakai batu. Denger suara lemparan,” ujarnya.
Usai melempar, lanjut Rian, gerombolan itu terus berjalan ke utara. Sesampainya di simpang tiga, mereka terpecah menjadi dua bagian. “Satu (belok) ke timur, satu ke barat,” tandasnya.
Kepala Tata Usaha MAN 1 Kota Mojokerto Khosim Hartono mengatakan, tidak ada korban dalam insiden pelemparan itu. Hanya tiga kaca kelas pecah. Yakni dua kaca di ruang kelas F XI-4 dan satu kaca kelas E X-4.
“Tidak memakan korban karena posisi kelas kosong. Para siswa sedang salat jamaah,” katanya.
Ia membenarkan saat kejadian gerombolan pelajar itu menggeber motor di depan gerbang. Beruntungnya pintu gerbang tertutup sehingga tidak sampai masuk ke wilayah MAN 1 Kota Mojokerto. Meski kerugiannya tidak besar dan tidak ada korban, pihaknya tetap melaporkan kejadian anarkis ini ke Kepolisian.
Tak lama berselang, petugas Polsek Prajurit Kulon. Petugas pun telah melakukan olah TKP. “Ini merupakan aksi tidak terpuji, meski tidak menimbulkan korban, tapi menimbulkan kegaduhan. Kalau tidak cepet tertangani akan menjadi permsalahan yang berlalrut-larut,” ungkap Khosim.
Kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Khosim berujar, dua pekan lalu terjadi aksi serupa dengan yang masa lebih sedikit. Namun, saat itu aksi meraka tidak disertai pelemparan batu.
“Dua minggu yang lalu hanya bleyer-bleyer (geber motor). Saya tahu mereka mondar-mandir di depan sekolah, tapi tidak sampai melempar batu,” pungkasnya.