Gerindra Surabaya Gelar Konser Dukung ErJi dan Khofifah-Emil, Eri: Proses Pendewasaan Politik
DPC Partai Gerindra Kota Surabaya akan menggelar konser "Surabaya Satu Suara" sebagai bentuk penggalangan dukungan kepada pasangan calon petahana Eri Cahyadi-Armuji dalam Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya 2024.
Acara tersebut akan diselenggarakan pada hari Rabu, 13 November 2024 mendatang, yang akan dihadiri pula oleh artis-artis ibukota, seperti HiVi!, Marcell Siahaan, dan yang lainnya.
Terkait hal tersebut, calon Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengaku dirinya siap untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh salah satu partai pengusungnya tersebut. Eri menyebut, acara tersebut sebagai wujud kebersamaan dan komitmen untuk membangun Surabaya secara guyub dan rukun, yang sejalan dengan visi kampanyenya.
"Info dari tim penjadwalan, undangannya sudah masuk. Insya Allah saya hadir karena Gerindra memang salah satu partai pengusung Eri-Armuji di Pilkada Surabaya. Kita guyub rukun membangun Surabaya," ungkapnya, Senin 11 November 2024.
Dalam acara konser tersebut, tidak hanya Eri seorang yang diundang, namun calon Gubernur Jatim yang diusung partai pimpinan Prabowo Subianto sekaligus petahana Khofifah Indar Parawansa juga turut diundang.
Eri menyatakan dirinya menghormati preferensi politik Partai Gerindra tersebut. Ia menegaskan tetap tegak lurus dan mengawal penuh pilihan partai induknya PDI Perjuangan, yakni Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Eri juga mengingatkan pentingnya loyalitas terhadap partai. Ia menyatakan kesetiaannya terhadap keputusan partai banteng bermoncong putih, yang mengusung Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans.
“Ya pasti rek, saya dan Pak Armuji tegak lurus. Nanti tanggal 17 November juga ada jalan sehat bareng Bu Risma di Tambaksari yang digelar PDI Perjuangan Surabaya, ya saya pasti ikut datang. Lha ini yang namanya kegiatan dan perjuangan lahir batin,” kata Eri.
Eri juga menyebut sosok Tri Rismaharini sebagai panutan dalam kepemimpinan yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat. “Terus terang, saya ini belajar dari Bu Risma. Beliau punya leadership dan komitmen tinggi untuk masyarakat,” pungkas Eri.
Menurut Eri, terdapat fenomena unik dalam pelaksanaan pilkada tahun ini, dimana sejumlah kandidat di beberapa daerah mendapatkan dukungan berbeda di tingkat Pilwali dan Pilgub. Hal tersebut, lanjut mantan Kepala Bappeko Surabaya tersebut sebagai bagian dari proses pendewasaan politik dalam berdemokrasi.
“Kalau teman-teman lihat, ini kan bukan hanya di Surabaya. Kandidat di banyak kabupaten atau kota lain juga berbeda dukungan pada level Pilgub. Yo piye maneh, kan ini baru pertama kali kita Pilkada serentak. Maka ini menjadi momentum pendewasaan politik, pendewasaan demokrasi untuk saling menghargai perbedaan,” katanya.
Meski berbeda pilihan politik dalam Pilgub Jatim, Eri memastikan dirinya dan Armuji, masih mendapat dukungan yang solid dari 18 partai politik yang mengusung mereka.
“Jadi kami saling menghormati saja. Saya diundang acara PKB bersama pengurus PKB se- Kota Surabaya. Di sana saya sosialisasi visi-misi sebagai calon Walikota Surabaya. Lalu setelah itu teman-teman PKB sosialisasi program Bu Luluk sebagai calon gubernur, kan tidak bisa saya larang,” pungkasnya.