Gerindra Balas Cuitan Demokrat dengan Sebut SBY Jenderal Baper
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menanggapi cuitan wakil sekretaris jenderal Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut Prabowo jenderal kardus. Menurut Poyuono cuitan Andi Arief dalam akun twitternya itu ditulis dalam kondisi sedang hilang kesadaran.
"Kalau Prabowo jenderal kardus, SBY itu jenderal 'baper' (bawa perasaan), tukang ngeluh," kata Arief seperti dikutip media di Jakarta.
Poyuono mengatakan Andi Arief tak mengerti tentang dinamika pilpres. Istilah 'jenderal kardus', kata Poyuono, justru lebih tepat disematkan kepada SBY.
"Kardus-kardus koruptor itu justru di Demokrat, lihat siapa yang korupsi paling banyak, Demokrat," kata Arief.
Sebelumnya Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief_, menulis batalnya pertemuan antara SBY dan Prabowo yang dijadwalkan malam ini ternyata batal dilakukan.
Batalnya pertemuan yang direncanakan akan membahas finalisasi cawapres ini disebabkan karena Prabowo tidak konsisten dengan pilihannya.
Andi Arief menulis Prabowo lebih mementingkan uang daripada perjuangan. Andi menulis diakunnya bahwa Demokrat menolak kehadiran Prabowo.
"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," tulis Andi Arief melalui akun twitter @AndiArief_, Rabu, 8 Agustus 2018.
Bahkan Andi Arief juga menuduh Sandiaga Uno telah membayar Rp 500 Miliar kepada PKS dan PAN untuk menjadi calon wakil presiden Prabowo.
"Partai Demokrat tidak alami kecocokan karena Prabowo dalam menentukan cawapresnya dengan menunjuk orang yang mampu membayar PKS dan PAN. Ini bukan DNA kami," tulis Andi.(wit)