Gerhana Matahari Cincin 10 Juni, Tak Terlihat di Indonesia
Peristiwa langka berupa gerhana matahari Cincin Api akan terjadi pada 10 Juni 2021. Gerhana matahari adalah kejadian di mana posisi bulan berada di antara Bumi dan matahari. Akibatnya, matahari yang biasanya terang benderang di siang hari, maka di daerah yang terdampak akan gelap karena cahaya tersebut tertutupi bulan.
Sebutan gerhana matahari cincin api ini merujuk pada kondisi bulan yang berada di titik apogee alias jarak terjauh dari Bumi. Bulan tampak lebih kecil dari biasanya. Saat bulan menutupi matahari, yang menyisakan piringannya saja membentuk serupa cincin.
Tidak semua wilayah di Bumi merasakan peristiwa alam ini, hanya sebagian. Khusus untuk gerhana matahari cincin api ini berlangsung di belahan Bumi bagian utara.
Seperti dilansir dari Space, wilayah utara dan timur dari Amerika Utara akan merasakan gerhana matahari cincin api, mulai dari Churchill, Manitoba, Halifax, Nova Scotia di Kanada.
Wilayah Kanada lainnya, yakni Ontario barat dan utara, Quebec di barat laut, serta Nunavut bagian timur juga bisa menyaksikan langsung gerhana matahari cincin api.
Gerhana matahari akan berlangsung sekitar 100 menit. Sedangkan tahap tengah atau cincin api, akan berlangsung maksimal 3 menit 51 detik. Gerhana Matahari hanya bisa disaksikan di sejumlah wilayah saja karena waktu kejadian yang sangat singkat.
Melansir laman LAPAN, gerhana matahari cincin kali ini tidak bisa disaksikan di Indonesia. Bahkan, tidak mengalami gerhana matahari sebagian.
"Wilayah di Indonesia tidak bisa menyaksikan karena bayangan penumbra bulan yang jatuh di permukaan Bumi tidak melalui Indonesia. Karena Indonesia tidak terkena bayangan penumbra bulan, maka bulan tidak akan menutupi matahari. Sehingga, matahari akan terlihat sebagaimana biasanya ketika tidak terjadi gerhana," demikian penjelasannya.
Gerhana matahari berikutnya baru bisa disaksikan di Indonesia pada 20 April 2023, yakni gerhana matahari hibrida (GMH) yang merupakan kejadian langka.
Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari cincin yang diikuti dengan puncak gerhana berupa gerhana matahari total. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lokasi gerhana hibrida pada tahun 2023 di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua.
Untuk mengamati fenomena alam ini, tentunya harus didukung dengan cuaca yang cerah, tidak sedang mendung atau tertutup awan. Adapun untuk menyaksikan gerhana Matahari cincin api ini perlu menggunakan alat bantuan, misalnya kacamata gerhana atau teropong, tidak bisa dilihat secara langsung dengan mata telanjang karena bisa menyebabkan kebutaan.
Advertisement