Gerhana Bulan Total, Surat Edaran NU Imbau Warga Salat Sunah
Pimpinan Wilayah Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (PW LFNU) Jatim mengimbau masyarakat menggelar salat sunah gerhana bulan, saat terjadinya gerhana bulan total. Ketua PW LFNU Jatim KH Shofiyulloh atau yang akrab disapa Gus Sofi, mengatakan gerhana bulan nanti malam dari Indonesia bisa diamati dari pukul 16.44.56 WIB sampai 19.52.25 WIB.
Akan tetapi, kata Gus Sofi, Indonesia bagian Barat tidak bisa menyaksikan detik-detik awal gerhana karena bulan total tersebut, dikarenakan masih di bawah ufuk atau belum terbit. Gus Shofi menyebut, awal gerhana bulan terjadi pada pukul 16.44.56 WIB.
Sedangkan awal gerhana bulan total terjadi pukul 18.11.20 WIB. Untuk tengah gerhana bulan pukul 18.18.41 WIB. Sedangkan akhir gerhana bulan total pukul 18.26.02 WIB, dan akhir gerhana terjadi pukul 19.52.25 WIB.
"Untuk lama gerhana 3 jam 7 menit 29 detik, sedangkan lama gerhana bulan total 14 menit 42 detik," kata Gus Sofi.
Oleh karena itu, Gus Shofi mengimbau masyarakat agar menggelar salat sunah gerhana bulan. Hal tersebut dilakukan berdasarkan sunah Rasul. "Berdasarkan sunnah Rasul, PW LFNU Jawa Timur menganjurkan kepada umat Islam, khususnya nahdliyyin untuk melaksanakan salat sunah gerhana bulan, saat terjadinya gerhana," ucapnya.
Tak hanya itu, Gus Shofi juga berpesan pada Pimpinan Cabang (PC) LFNU se-Jatim untuk bertindak aktif melakukan edukasi serta melakukan observasi gerhana bulan. Hal ini untuk kepentingan pengembagan Ilmu Falak dengan tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di pesisir untuk mewaspadai terjadinya banjir rob, ketika terjadinya gerhana bulan total, yang diperkirakan terjadi, Rabu, 26 Mei 2021.
Prakirawan BMKG Klas II Maritim Tanjung Perak Surabaya, Prasetyo Umar Firdianto mengatakan gerhana bulan total tersebut mempengaruhi ketinggian pasang surut air laut. Hal tersebut, kata Prasetyo, bisa terjadi karena posisi bulan, bumi, dan matahari dalam posisi sejajar. Yang akhirnya mengakibatkan gaya tarik terhadap air laut menjadi lebih tinggi.
"Pengaruhnya terhadap pasang surut air laut, berdampak pada banjir rob di wilayah pesisir Surabaya," kata Prasetyo.
Advertisement