Gerhana Bulan Total "Blood Moon" Bisa Diamati di Indonesia Jumat Lusa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa fenomena gerhana bulan total atau yang dikenal dengan sebutan "blood moon" dapat diamati dari sebagian wilayah Indonesia pada Jumat, 14 Maret 2025.
Ketua Tim Bidang Geofisika Potensial BMKG, Syrojudin, menjelaskan bahwa gerhana bulan total tersebut akan berlangsung dalam beberapa fase yang sebagian bisa dilihat dari wilayah Indonesia bagian timur. "Gerhana tersebut bisa dilihat dari wilayah Indonesia bagian timur, untuk fase gerhana total berakhir dan fase gerhana berakhir,” katanya dikutip Antaram Rabu 12 Maret 2025.
Jadwal Lengkap Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025
Berdasarkan data BMKG, fase penumbra pertama gerhana bulan dimulai pada pukul 10.57 WIB. Sementara fase puncak gerhana diprediksi terjadi pada 13.54 WIB (atau 15.52 WIT untuk Indonesia Timur). Namun, fase puncak ini tidak dapat diamati dari Indonesia karena posisi bulan yang tidak terlihat sempurna dari langit Nusantara.
Meski demikian, fase total berakhir masih bisa disaksikan dari wilayah Indonesia bagian timur pada pukul 14.31 WIB (16.31 WIT), dan gerhana penumbra berakhir pada 17.00 WIB (19.00 WIT).
"Gerhana bulan total ini memang lebih optimal dilihat dari Amerika, Afrika bagian barat, Eropa, Asia bagian timur, dan Australia timur. Namun masyarakat Indonesia timur masih dapat menyaksikan akhir fase total hingga penumbra," jelas Syrojudin.
Dampak Gerhana Bulan Total bagi Wilayah Indonesia
Meski gerhana bulan total ini tidak terlihat utuh dari Indonesia, BMKG mengingatkan bahwa dampak tidak langsung seperti pasang air laut yang dapat memicu banjir pesisir (rob) tetap perlu diwaspadai, meskipun masih tergolong dalam batas aman.
"Tetap ada dampak yang menyertainya, tetapi tidak akan mencapai ketinggian maksimal yang membahayakan," kata Syrojudin menambahkan.
Tips Menyaksikan Gerhana Bulan Total
Bagi masyarakat di wilayah timur Indonesia yang ingin menyaksikan fenomena ini, BMKG menyarankan untuk mencari lokasi dengan cakrawala yang luas dan minim polusi cahaya. Menggunakan teropong atau kamera dengan lensa tele juga dapat membantu mengabadikan momen langka ini.
Fenomena blood moon 14 Maret 2025 menjadi salah satu peristiwa astronomi yang menarik meskipun tidak dapat disaksikan sepenuhnya dari Indonesia. Masyarakat tetap dapat menikmati sebagian fase gerhana ini sambil memahami dampak alamiah yang mungkin terjadi.
Advertisement