Gereja Maria di Probolinggo Jadi Tempat Peringatan Haul Gus Dur
Sudah 10 tahun KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) meninggal. Namun jejak pemikirannya tentang kemanusiaan tetap dilestarikan, termasuk di antaranya melalui peringatan haul Gus Dur di Gereja Maria Bunda Karmel, Kota Probolinggo, Sabtu malam, 18 Januari 2020.
Haul kali ini dikemas bentuk refleksi kebangsaan satu dekade wafatnya Gus Dur bertema ‘Kebudayaan Melestarikan Kemanusiaan’. Acara yang diadakan Gusdurian Probolinggo ini dihadiri putri ketiga Gus Dur, Anita Hayatunnufus.
Juga hadir tokoh lintas agama dan sejumlah pengurus organisasi kepemudaan. Ratusan warga pun memadati gereja di Jalan Suroyo, Probolinggo.
Tampak hadir di antaranya, Kristanto Budi Prabowo (budayawan), Muhammad al-Fayadl (Nahdliyin), Romo Hugo (Katolik), Pdt. Patria Yusak (GKJW), dan Erfan Sutjianto (Tri Darma).
Para tokoh itu pun menyampaikan pendapatnya seputar sosok Gus Dur. Diawali putri ketiga Gus Dur, akrab dipanggil Anita Wahid, yang menilai, ayahnya sosok pemberani.
“Gus Dur sosok pemberani yang mengemban misi kemanusiaan, keadilan dan kesetaraan," katanya. Konsekuensinya, Gus Dur dan keluarganya di zaman Orde Baru sering mendapat ancaman.
Advertisement