Gereja Kathedral Köln Warisan Dunia
Gereja Kathedral Köln Warisan Dunia
Oleh: Ir. Sukemi
Seperti janji saya sebelumnya ingin berbagi cerita tentang Gereja Kathedral di Köln. Gereja tua ini dibangun tahun 1248 (bukan 1245 seperti saya tulis sebelumnya), dan sudah berapa kali mengalami renovasi akibat hancur karena perang dunia I dan II. Saat ini peran gereja tidak banyak melayani umat tetapi menjadi salah satu musium arsitektur bangunan abad ke-13 yang mengagumkan.
Sampai bertahun-tahun lamanya, Gereja Katedral St Peter dan Maria di Koln (Cologne), Jerman, merupakan bangunan tertinggi di Eropa. Dibangun tahun 1248, tapi dihentikan tahun 1473. Pembangunan dilanjutkan pada ke-19 dan selesai tahun 1880. Tinggi menaranya 157 meter.
Rekor bangunan tertinggi itu baru terpecahkan, ketika Menara Eiffel dibangun di Paris tahun 1887-1889. Tinggi menaranya 324 meter. Gereja Katedral Koln memang sangat menjulang.
Gedung itu benar-benar terlihat jangkung, dengan ujung-ujung menara yang menjulang. Melihat bangunannya yang tinggi dan megah, mengingatkan saya pada Gereja La Sagrada Familia di Barcelona, satu saat saya akan tulis juga gereja yang satu ini.
Hampir semua bangunan terlihat kehitaman-hitaman. Batu andesit --batu yang usianya lebih tua dari batu bangunan Candi Barobudur. Batu Andesit menjadi unsur utama gereja ini, tampak menghitam. Warna hitam itu adalah debu atau daki. Biasanya setelah dibersihkan, akan kembali ke warna aslinya.
Usia batuan di Eropa lebih tua dari batuan di Indonesia. Tahun 1995 Gereja Katedral Köln masuk warisan dunia yang ditetapkan Unesco.
Di sebelah kanan terdapat jalan yang menuju ke dermaga sungai Rhein dimana sepanjang jalan tersebut banyak butik-butik terkenal dunia, banyak juga cafe dan restaurant yang menyajikan berbagai masakan Eropa dan Asia.
Di sebelah kiri gereja terdapat statsiun kereta api (Banhoff) yang dapat menghubungi dengan seluruh kota di Eropa, kereta api di Eropa sejak lama telah menjadi favorit untuk penduduk Jerman atau Eropa pada umumnya karena transportasi ini tepat waktu nyaman dan tentu harga lebih murah.
Soal kereta api, untuk menghemat biaya, saya bisa gratis naik kereta api pada waktu-waktu tertentu, karena diajak anak saya yang sedang kuliah di sana. Karena itu biasanya saya berjalan-jalan sabtu dan minggu, karena pada hari itu anak saya bisa mengajak satu orang gratis, atau setelah pukul 18.00 tiap harinya, saya tidak perlu merogoh kocek untuk membayar.
Köln terkenal pula sebagai pembuat air Eau de Cologne merk 4711 yang sangat terkenal pada masa lalu , produk ini masih banyak di pasar di Indonesia sampai di daerah terpencil.
Saya jadi teringat masa-masa saat SD, di dalam bus kota sering dengar teriakan orang menjajakan tisu basah wangi dengan Cologne ('kolonyet") atau minyak wangi 4711 (Se-Ji-I-I). Selain itu saya sering melihat tulisan eau de cologne di banyak botol parfum. Saya tersadar ketika turun dari kereta, disambut dengan tulisan besar sekali “4711 Cologne”.
Saya tak pernah terpikir kalau ternyata Cologne adalah nama sebuah kota di Jerman yang merupakan tempat asal pembuatan minyak wangi pertama di dunia itu.
Nama kota itu sebenarnya Köln tapi mungkin karena sedikit susah dilafalkan, banyak orang diluar jerman menyebut kota ini sebagai Cologne.
Menemukan gereja ini tak sulit, lokasinya tak jauh dari stasiun kereta Köln. Keluar stasiun kita akan menemukan gereja tua yang sangat besar ini. Gereja ini menjadi salah satu ikon kota Köln. (ir. sukemi, dilengkap beberapa sumber)
Advertisement