Gereja di Malang Rangkai Pohon Natal dari Sayuran Hidroponik
Deretan selada, sawi, pakcoi hingga bayam Brasil disusun rapi berbaris secara vertikal. Menjulang membentuk kerucut setinggi dua meter. Tali slinger melilit seperti sabuk. Tidak lupa ornamen seperti bola-bola hingga bintang.
Ini adalah pohon Natal yang dirangkai dari sayuran hidroponik milik Gereja Katolik Santo Albertus De Trapani, Kota Malang. Para jemaat sudah mendekor sayuran hidroponik menjadi pohon Natal sejak awal Desember 2023.
"Ide pembuatan ini tercetus, karena melihat sayur hidroponik yang berada di lingkungan gereja melimpah. Kreasi pohon Natal dari tanaman hidroponik ini, baru pertama kali kami buat," ujar Jemaat Gereja Katolik Santo Albertus De Trapani, Harlani pada Minggu, 24 Desember 2023.
Pada perayaan Natal sebelumnya pohon Natal di Gereja Katolik Santo Albertus De Trapani menggunakan pohon cemara sebagai bahan utama. Namun, pada Natal tahun ini memakai berbagai macam sayuran hidroponik hasil budidaya gereja.
"Jadi, berbagai jenis tanaman hidroponik mulai dari selada, pakcoi, sawi, hingga bayam Brasil disusun sedemikian rupa. Dibentuk menjadi kreasi pohon Natal," katanya.
Harlani menambahkan bahwa nantinya sejumlah sayuran hidroponik yang digunakan untuk pohon Natal tersebut, akan dijual di kalangan jemaat gereja.
"Untuk asal tanamannya, merupakan hasil budidaya tanaman hidroponik gereja. Nantinya setelah Natal, tanaman-tanaman hidroponik ini kami jual di kalangan jemaat gereja," ujarnya.
Advertisement